hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Gubernur Bali Dukung Peluncuran Simpanan Sikerthi, Libatkan 3.000 Koperasi Aktif

Gubernur Bali Dukung Peluncuran Simpanan Sikerthi, Libatkan 3.000 Koperasi Aktif
Gubernur Bali Wayan Koster saat peluncuran Simpanan Sikerthi/dok.humas pemda bali

PeluangNews, Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster menerima audiensi dari Koperasi Konsumen Puskopkar Kerthi Bali di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Rabu (16/7/2025). Pertemuan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat peran koperasi sebagai pilar ekonomi daerah melalui rencana peluncuran produk simpanan bernama Sikerthi.

Sekitar 3.000 koperasi aktif di Bali dijadwalkan akan berpartisipasi dalam peluncuran produk tersebut, yang direncanakan digelar pada Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Saya sangat mendukung program ini. Kalau bisa, peluncurannya dilakukan Agustus. Kita jadikan ini gerakan bersama koperasi membangun Bali,” ujar Gubernur Koster.

Gubernur dua periode ini juga menekankan pentingnya identitas budaya Bali dalam setiap produk lokal. Ia mencontohkan kampanye tanpa imbalannya terhadap produk Arak Bali, serta mendorong penggunaan aksara Bali dalam label produk sebagai bagian dari strategi branding.

“Branding-nya harus menonjolkan etnik dan budaya Bali. Saya minta segera dibuat surat edaran agar produk lokal Bali wajib mencantumkan aksara Bali,” tegas Koster.

Ketua Koperasi Konsumen Puskopkar Kerthi Bali, I Wayan Sumerta, menyampaikan bahwa peluncuran “Sikerthi” akan dilakukan secara serentak oleh koperasi-koperasi di seluruh Bali sebagai bentuk gerakan kolektif membangun ekonomi daerah berdasarkan nilai-nilai Ekonomi Kerthi Bali.

“Sikerthi akan menjadi produk simpanan bersama yang memperkuat semangat gotong royong koperasi. Kami ingin koperasi menjadi lokomotif untuk mewujudkan ekonomi Bali yang berdikari,” ujar Sumerta.

Ia menambahkan bahwa koperasi desa (Kopdes) memiliki potensi besar untuk mendorong sektor-sektor strategis seperti pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, serta pengelolaan produk khas Bali seperti Arak Bali dan garam tradisional.

Gubernur Koster juga menyoroti kondisi koperasi di Bali, di mana dari lebih dari 6.000 koperasi, sebagian masih dalam kondisi tidak sehat. Ia menegaskan perlunya pembinaan dan pendampingan.

“Koperasi yang sehat harus dijaga. Yang sakit kita sembuhkan. Kita fasilitasi permodalan, bantu desain produk, dan strategi pemasaran yang bagus,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Koster berencana menyelenggarakan festival dan pameran produk koperasi serta UMKM Bali untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara.

“Kita buat festival khusus UMKM Bali. Tampilkan produk koperasi, undang wisatawan. Dengan begitu, produk Bali bisa terus terangkat,” tutupnya. (RO/Aji)

pasang iklan di sini