octa vaganza

GMPRI Bela Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Digoyang Isu Reshuffle Kabinet

Jakarta (Peluang) : Mentan Syahrul Yasin Limpo memiliki prestasi gemilang dalam memajukan ketahanan pangan nasional.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal akan melakukan kocok ulang kabinet alias reshuffle sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024 mendatang.

Desakan reshuffle menguat setelah keputusan Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres).

Sejumlah kelompok pendukung Jokowi tidak suka NasDem mendukung sosok yang dinilai bertentangan dengan Jokowi secara politik.

Deklarasi Anies Baswedan, Nasdem dianggap mereka berseberangan dengan pemerintah dan melanggar etika.

Hingga kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang merupakan kader Nasdem untuk segera dievaluasi. 

Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) menilai Mentan Syahrul Yasin Limpo memiliki prestasi yang baik dalam membantu Presiden Jokowi.

Ketua Bidang Infokom DPP Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI), R. Wijaya Dg Mappasomba menegaskan bahwa 

“Mentan Syahrul Yasin Limpo memiliki prestasi gemilang dalam memajukan ketahanan pangan di Indonesia,” kata Ketua Bidang Infokom DPP GMPRI, R. Wijaya Dg Mappasomba.

Hal ini menurut Wijaya, dapat dilihat berdasarkan ketersediaan beras dan kebutuhan pangan pokok serta strategis nasional sampai dengan akhir Desember 2020 masih tersedia dengan baik.

Ketersediaan beras misalnya surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton.

“Dari data tersebut itu saja, Mentan Syahrul mampu sediakan bapok jelang Nataru dan tetap bekerja tanpa terpengaruh isu reshuffle,” ujar mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas), Selasa (27/12/22).

Selain itu, lanjut dia, Indonesia yang merupakan negara agraris ini memiliki ketersediaan bahan pokok untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 dalam kondisi aman dan terkendali. 

Menurut Wijaya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki stok beras yang cukup dengan produksi yang masih berlangsung hingga saat ini.

“Tetap semangat Mentan Syahrul, jangan terpengaruh isu reshuffle yang murahan tersebut,” ucap Wijaya.

Sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyebutkan, deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres Partai Nasdem bukan tanpa risiko.

Menurut Ujang, manuver Nasdem akan berimbas pada terancamnya kursi menteri partai besutan Surya Paloh tersebut di jajaran Kabinet Indonesia Maju.

“Ketika Nasdem mencalonkan capres yang tidak disukai oleh Istana. Maka itu, pasti punya risiko tersendiri dalam konteks politik,” pungkas Ujang. 

Exit mobile version