hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Giant Terpiuh Perubahan Dinamika Pasar

BERUBAHNYA dinamika pasar, di era pandemi, membuat tren belanja dengan format hypermarket menurun tajam. Karena itu, PT Hero Supermarket Tbk (Hero) memutuskan akan menutup semua gerai Giant yang ada di Indonesia mulai akhir Juli 2021. “Lima gerai Giant akan fokus ke merek dagang lain yakni IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. Kami tetap yakin, sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi,” kata Presdir PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall.

Negosiasi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant ke pihak ketiga juga dilakukan. Salain itu, PT Hero akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA sebagai langkah strategis. “Dipertimbangkan mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket,” kata Direktur Hero, Hardianus Wahyu Trikusumo.

Hingga Maret 2021, gerai Giant hanya tersisa 75, untuk Giant Ekstra maupun Giant Ekspres. Dari 2019 hingga Maret 2021, ada 25 gerai Giant yang ditutup. Pada awal 2021 tiga gerai Giant yang terkonfirmasi yang tutup yakni Giant Ekstra di Margo City Depok, Giant Mayasari Plaza Tasikmalaya dan Giant Kalibata. Pada April 2021, penutupan gerai hypermarket Giant milik PT Hero Supermarket Tbk bertambah satu lagi. Kali ini Giant Ekstra di Pamulang, Tangsel, Banten resmi tutup.

Kinerja keuangan Hero tahun 2020 masih tertekan, merugi Rp1,21 triliun. Pendapatan bersihnya menurun 26,98%, menjadi Rp8,89 triliun. Pada kuartal I tahun ini, Hero kembali membukukan rugi bersih Rp1,65 miliar secara tahunan (yoy). Meruginya Hero diiringi dengan anjloknya penjualan dan pendapatan usaha sebesar 30,20% menjadi Rp1,76 triliun.●

pasang iklan di sini