
PeluangNews, Jakarta – Wacana pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto terus bergulir. Pertemuan kedua tokoh nasional yang ketua umum partai ini sangat ditunggu banyak pihak.
Ada anggapan pertemuan Mega dan Prabowo untuk menciptakan suhu yang kondusif pasca pemilihan presiden dimana keduanya saling berkontestasi atau rivalitas.
Megawati mengusung capres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, sedangkan Prabowo berpasangan bersama Gibran yang kemudian keluar sebagai pemenang.
Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Pasca penetapan ini Prabowo mengajak semua elite politik untuk kerja sama dalam pemerintahan mendatang demi rakyat.
Prabowo berusaha merangkul lawan politik di saat pilpres lalu. Karena itu, dia langsung mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang sebelumnya mengusung capres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Selanjutnya Prabowo mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku menangkap sinyal PKS ingin ditemui Prabowo.
Berbeda dengan itu, banyak yang memprediksi dan berharap PDIP lebih baik berada di luar pemerintahan alias oposisi. Sementara Gerindra dan Prabowo disebut-sebut sangat ingin PDIP berada dalam pemerintahan mendatang.
Muzani mengungkapkan Presiden Joko Widodo mendorong terselenggaranya pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Muzani untuk menepis isu Presiden Jokowi menjadi penghalang pertemuan Megawati-Prabowo. “Tidak, Pak Jokowi justru yang mendorong dan mengingatkan,” ujar Muzani di kawasan Pademangan, Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Dia menilai Megawati dan Prabowo memiliki cara tersendiri untuk saling komunikasi, sebab kedua sosok itu merupakan sahabat lama.
Bahkan, dia mengatakan Megawati dan Prabowo tidak memiliki masalah satu sama lain. Adapun wacana pertemuan Megawati dan Prabowo berproses dengan progres yang cukup baik.
“Jangankan dengan Ibu Mega, dengan semuanya pun tak ada masalah. Bahkan bisa bekerja sama dengan partai manapun sehingga soal pertemuan soal waktu soal momentum. Saya kira tunggu lah karena keduanya kedua pemimpin itu mengerti kapan harus bertemu,” kata Muzani.
Sebelumnya, Senin (23/4), Pertemuan antara Megawati dan Prabowo menunggu hasil Rakernas ke-V PDI-P pada 24-26 Mei mendatang.
“Jika pertemuan yang dimaksud adalah bersifat politik formal kenegaraan, maka kita akan masih menunggu sebuah rapat kerja nasional yang tadi Mas Djarot (Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat) sudah informasikan detail tanggalnya, yaitu 24, 25, 26 Mei yang akan datang,” kata Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah di , Jakarta, Senin.
Basarah mengutarakan peluang Megawati dan Prabowo bertemu tetap ada. Apalagi, keduanya disebut tidak pernah memiliki persoalan pribadi. Keduanya juga dikenal sudah menjalin komunikasi dan hubungan baik sejak lama.
Dia menambahkan Megawati mengetahui porsi dan momentum yang tepat untuk melaksanakan pertemuan itu. Sehingga, pertemuan yang sifatnya pribadi juga mungkin terjadi. []