hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Gerakkan Serap Gabah Petani Antisipasi Panen Raya

SRAGEN—Belajar dari pengalaman anjloknya harga gabah pada saat panen raya yang berlangsung Maret hingga April 2021 nanti, Kementerian Pertanian membentuk Tim Terpadu Gerakkan Serap Gabah Petani sebagai upaya menghadapi puncak panen raya padi yang berlangsung Maret hingga April 2021.

Gerakan ini menjaga  stabilisasi harga gabah petani dan mengoptimalkan hasil panen, sehingga stok beras nasional 2021 terjaga. Salah satu daerah tempat dilakukan gerakan ini  ialah di Sragen. Gerakkan Serap Gabah Petani ini diantaranya dilakukan di Kabupaten Sragen.

Tim terpadu ini bersama dinas pertanian, Bulog, dinas ketahanan pangan, dinas perindustrian dan perdagangan, unsur Kodim, unsur Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) dan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) membuat kesepakatan sesanggupan serap gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Suwandi menyampaikan di Kabupaten Sragen pada 16 Maret, Tim Terpadu Gerakkan Serap Gabah Petani bersama Bulog dan Perpadi telah menyepakati serap gabah petani dengan volume 17.580 ton.

“Tentunya sesuai standar mutu yang dipersyaratkan dalam HPP gabah/beras dan persyaratan kualitas internal Bulog,”  kata Suwandi di Jakarta, Rabu (17/3/21).

Adapun persyaratan kualitas harga gabah sesua Pemendag No.24 Tahun 2020 tentang HPP untuk pembelian gabah/beras oleh Perum Bulog mulai berlaku 19 Maret 2020 yakni gabah kering panen (GKP) tingkat petani dengan kadar air 25 persen sebesar Rp4.200 per kg.

Sementara GKP kadar air 25 persen tingkat penggilingan dibandroll Rp4.250 per kg, gabah kering giling (GKG) kadar air 14 persen tingkat penggilingan Rp5.250 per kg, GKG kadar air 14 persen di gudang Bulog Rp5.300 per kg dan harga beras kadar air 14 persen sebesar Rp8.300 per kg.

Suwandi menuturkan, sesuai data BPS potensi panen pada Maret 2021 seluas 1,63 juta hektar dan April luas 1,67 juta hektar. Karena itu, Kementan dengan optimal melakukan upaya-upaya penanganan panen dan pasca panen untuk menjaga agar harga gabah/beras petani menguntungkan serta melakukan juga percepatan tanam Musim Tanam-II.

“Untuk itu, langkah serap gabah ini dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dampak penurunan harga akibat panen raya dapat diantisipasi. Di samping itu, kami pun meminta pemerintah daerah menyiapkan dan memperkuat stok cadangan beras di tiap Desa, Kecamatan/kostratani dan Kabupaten/kota,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sragen, Eka Rini Mumpuni T.L menuturkan, puncak panen padi di Kabupaten Sragen Maret 2021 ini diperkirakan seluas 21 ribu ha lebih dengan produktivitas 6,26 ton/ha. Panen juga berlangsung di bulan April 2021 dengan luas panen mencapai 18.333 ha.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementan yang menfasilitas serap gabah musim panen ini. Oleh karena itu, volume serap gabah yang telah disepakati bersama Bulog dan Perpadi sebesar 17.580 ton kami pastikan tercapai dengan harga beli tingkat petani minimal sesuai HPP. Jadi harga gabah/beras petani kami pastikan tidak boleh anjlok, petani  harus untung,” tutur Eka.

pasang iklan di sini