JAKARTA—Sekretaris Jenderal Dekopin Sarjono Amsan menyampaikan pada masa mendatang persoalan terbesar umat manusia termasuk di Indonesia adalah pangan dan energi.
Untuk itu Dekopin ingin mendorong gerakan koperasi harus terlibat kembali pada isu ini, khususnya Pangan. Dulu KUD menjadi tulang punggung pengadaan pangan dan Indonesia berhasil dalam swasembada pangan.
“Bukan saja sekadar ketahanan pangan, tetapi negeri kita harus mandiri dalam pangan. Kalau ketahanan impor pun asal ada pangan cukup maka sudah tercapai. Tapi kedaulatan tentu saja ketercukupan pangan dengan produksi sendiri menjadi syarat utama kita berdaulat,” ujar Sarjono ketika dihubungi Peluang, Rabu (2/3/22).
Begitu juga dengan energi fosil pasti akan habis, padahal Indonesia mempunyai banyak sumber daya energi alternatif, air, arus laut, angin, panas bumi, matahari, bio-energi, Indonesia ada. Tinggal persoalannya adalah bagaimana mendorong penggunaannya.
Padahal di Indonesia terdapat daerah-daerah khusus yang berlimpah energi alternatifnya, dan mahal mendatangkan energi fosil.
“Daerah-daerah kepulauan yang anginnya bertiup hampir sepanjang tahun, sinar mataharinya 12 jam sepanjang tahun, daerah-daerah ini saya yakin akan lebih efisien menggunakan energi di luar fosil,” papar Sarjono mencontohkan.
Energi terbarukan baik oleh pemerintah maupun akademisi, pendekatannya adalah biaya. Skala usaha dan sebagainya. Sehingga jika dibanding dengan energi fosil, energi fosil pasti lebih ekonomis. Pasalnya energi fosil yang diperkirakan akan segara habis itu.
Itu sebabnya, lanjut dia koperasi harus diorganisasi untuk terlibat dalam pengadaan energi terbarukan ini. Dulu sudah ada koperasi-koperasi atau kelompok-kelompok masyarakat yang terlibat di penggunaan energi air, turbin yan digerakan oleh air di desa-desa. Ini harus dimulai lagi dan diberi insentif.
Dalam skala besar gerakan pangan maupun energi terbarukan itu harus melibatkan keluarga. Kalau keluarga maka partisipasi perempuan mutlak. Sosialisasi dan partisipasi harus berangkat atau mulai melibatkan perempuan secara masif. Organisasinya tentu saja koperasi.
Itu sebabnya dalam Peringatan Hari Jadi Koperasi ke 75 mendatang mengangkat tiga isu besar yaitu, Energi Baru Terbarukan, Pangan dan Partisipasi Kelompok Perempuan. Sebagai catatan Dekopin pimpinan Sri Untari Bisowarno meluncurkan logo resmi Hari Koperasi ke-75, 2022 yang puncaknya akan dilaksanakan di Denpasar, Bali pada 14-17 Juli 2022.
Sarjono menuturkan penyelenggaraan dilakukan di Bali, maka logonya terkait dengan nuansa Bali. Bali terpilih sebagai tempat acara karena gerakan koperasi ingin memeriahkan Presidensi G-20 serta mendukung acara tersebut yang rencananya akan dilaksanakan November 2022 (Irvan).