hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Gerakan Credit Union Kalbar Menyemai Harapan, Menuai Kesejahteraan

empat Pusat Koperasi Kredit (Puskop) bersatu menyelenggarakan perayaan akbar bertajuk “Credit Union: Menyemai Harapan, Menuai Kesejahteraan.”
Empat Pusat Koperasi Kredit (Puskop) bersatu menyelenggarakan perayaan akbar bertajuk “Credit Union: Menyemai Harapan, Menuai Kesejahteraan.”

PeluangNews, Pontianak — Tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi gerakan koperasi dunia. Dunia secara serempak merayakan International Year of Cooperatives (IYC) dan International Credit Union (ICU) Day sebagai bentuk pengakuan terhadap peran koperasi dan Credit Union (CU) dalam membangun kesejahteraan masyarakat.

Semangat tersebut turut bergema di Kalimantan Barat. Empat Pusat Koperasi Kredit (Puskop) bersatu menyelenggarakan perayaan akbar bertajuk “Credit Union: Menyemai Harapan, Menuai Kesejahteraan” yang digelar pada 17–19 Oktober 2025 di Rumah Radakng, Pontianak.

Empat koperasi sekunder yang terlibat adalah Puskop CUINA yang diketuai Agustinus Alibata, Puskop Khatulistiwa di bawah pimpinan Stefanus Masiun, Puskop CU Borneo yang diketuai Martono, serta Puskopdit Kapuas yang diketuai AFN Hendriyatmoko.

Ketua Panitia, Philipus Dwiraharjo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi perdana antara empat Puskop besar di Kalimantan Barat dengan dukungan penuh dari seluruh Credit Union primer di daerah tersebut.

“Kami ingin menunjukkan bahwa gerakan CU di Kalimantan Barat masih eksis, tumbuh, dan terbukti mampu mensejahterakan anggota. Tema Menyemai Harapan, Menuai Kesejahteraan sangat relevan dengan realitas anggota kami yang sebagian besar berasal dari kelompok masyarakat kecil seperti petani, nelayan, dan buruh,” kata Philipus.

Perayaan yang dibuka oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, ini menghadirkan rangkaian kegiatan menarik dan inspiratif — mulai dari seminar nasional dan internasional, donor darah, jalan sehat, pameran produk anggota, forum Credit Union, hingga pentas budaya yang menampilkan kekayaan seni masyarakat Kalimantan Barat.

Nilai dan Etika Jadi Pondasi Gerakan CU

Hari pertama kegiatan, Jumat (17/10/2025), dibuka dengan seminar bertema “Credit Union & Etika: Pentingnya Value dalam Mengelola Credit Union” menghadirkan Romo Franz Magnis Suseno SJ sebagai narasumber.

“Nilai-nilai dasar seperti integritas, akuntabilitas, transparansi, keadilan, pelayanan, dan kepedulian bukan hanya dasar moral, tetapi juga pilar keberlanjutan bagi setiap Credit Union. Tanpa nilai, CU akan kehilangan jiwanya,” tegas Romo Magnis.

Seminar kedua bertema “Ekonomi – Tantangan, Peluang, dan Strategi CU Menghadapi Perlambatan Ekonomi” menghadirkan Edi Suratman yang menyoroti pentingnya inovasi dan kolaborasi antar CU untuk tetap tangguh menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Selain itu, acara juga dimeriahkan dengan peluncuran buku otobiografi AR Mecer, tokoh penting dalam perkembangan gerakan Credit Union di Kalimantan Barat.

Wawasan Global dan Kolaborasi Asia Pasifik

Pada hari kedua, Sabtu (18/10/2025), digelar seminar internasional dengan narasumber dari organisasi koperasi dunia: Shivali Sarna dari International Cooperative Alliance Asia and Pacific (ICA-AP) dan Dindo A. Meroy dari Association of Asia Confederation Credit Union (ACCU). Seminar ini dimoderatori oleh Stefanus Masiun.

“Lewat identitasnya, koperasi menjadi instrumen penting untuk melakukan pemberdayaan dan perubahan sosial,” ujar Shivali Sarna. Ia menegaskan bahwa kontribusi koperasi telah dirasakan jutaan orang di seluruh dunia dan menjadi alasan kuat bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 2025 sebagai International Year of Cooperatives.

“PBB terus memonitor dampak koperasi terhadap masyarakat, terutama dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan seperti penghapusan kemiskinan, keadilan gender, dan perluasan lapangan kerja,” tambahnya.

Sementara itu, Dindo A. Meroy menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi agar koperasi di Asia Pasifik tetap relevan.

“Untuk menghadapi tantangan global, koperasi perlu memperkuat jaringan, memperbarui model bisnis, dan mengadopsi digitalisasi,” ujarnya. “Dengan tata kelola yang baik dan pendidikan keuangan yang kuat, koperasi akan tetap menjadi lembaga yang berdampak nyata bagi anggota dan komunitasnya.”

Seminar internasional ini juga mengangkat peran pemimpin dalam gerakan CU, mulai dari membangun visi, mengelola perubahan, hingga menumbuhkan budaya pelayanan untuk mencapai tujuan bersama.

Selain seminar, hari kedua juga diisi dengan misa syukur serta pentas seni dan budaya yang menampilkan kekayaan lokal masyarakat Kalimantan Barat.

Kebersamaan dan Solidaritas

Hari terakhir, Minggu (19/10/2025), menjadi puncak perayaan dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti sekitar 600 peserta dari gerakan CU se-Kalimantan Barat, serta peserta dari Lampung, NTT, Jakarta, Jawa Timur, dan masyarakat sekitar.

“Kami ingin momen ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga wadah pembelajaran dan refleksi bagi gerakan koperasi, khususnya Credit Union,” ujar Philipus Dwi Rahardjo, yang juga menjabat General Manager Puskopdit Borneo.

Selain itu, kegiatan ini juga memberi ruang bagi generasi muda melalui Youth Forum yang digelar di Taman Agro Rakadena pada 17–18 Oktober 2025.

“Forum ini diikuti sekitar 100 kaum muda Credit Union dari berbagai daerah. Mereka berdiskusi, berbagi ide, dan membangun jejaring untuk memperkuat gerakan CU ke depan,” kata Philipus.

Dengan semangat kebersamaan dan solidaritas yang kuat, perayaan IYC dan ICU Day 2025 di Pontianak menjadi bukti bahwa gerakan Credit Union terus tumbuh dan berperan aktif dalam memperkuat ekonomi masyarakat.

Lebih dari sekadar peringatan, momentum ini menegaskan kembali bahwa Credit Union adalah akar harapan dan sumber kesejahteraan bagi masyarakat kecil di Bumi Khatulistiwa.

 

 

pasang iklan di sini