Dengan mengedepankan aspek keberlanjutan dan menyiapkan strategi jangka panjang, perusahaan dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi dan mencapai target net-zero Indonesia.

SEBUAH tragedi persampahan di Indonesia terjadi 23 tahun silam. TPA yang jadi tempat pembuangan sampah warga Bandung Raya meledak. Ledakan sampah 21 Februari 2005 itu berbuntut longsor. Tak tanggung-tanggung, longsoran sampah mengubur Kampung Pojok dan Cilimus. Akibatnya, 157 orang tewas tertimbun sampah. Itulah tragedi persampahan terburuk sepanjang sejarah. Kontan operasi TPA Leuwigajah itu distop sebagai TPA. Fungsinya dialihkan ke TPA Sarimukti.
Tragedi memilukan TPA Leuwigajah diperingati sebagai momen Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tiap tahunnya. Sampah masih menjadi masalah untuk Kota Cimahi, mengingat tingginya volume sampah yang dihasilkan masyarakat, mencapai ±275,45 ton/hari. Adapun kapasitas angkut ke TPA Sarimukti hanya ±165,2 ton/hari.
Pembenahan banyak hal dilakukan dalam dua dasawarsa terakhir, Hasilnya, tahun ini, Kota Cimahi, Jawa Barat, diganjar “Katadata Green Initiative Awards” untuk kategori lembaga pemerintah dan masyarakat sipil. Penghargaan ini merupakan apresiasi kepada perusahaan atau instansi yang menerapkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan dampak positif bagi lingkungan dan menciptakan sistem yang berkelanjutan.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penghargaan ini di antaranya komitmen dan inovasi perusahaan dalam aksi hijau seperti transisi energi bersih. Demikian juga aksi korporasi dalam merealisasikan langkah produksi yang rendah emisi, pembiayaan berkelanjutan, dan sebagainya. Selain kategori lembaga pemerintah dan masyarakat sipil, award juga diberikan untuk kategori lain dalam “Katadata Green Initiative Awards”.
Kategori yang dimaksud adalah perbankan (yang menghargai terobosan perusahaan pengambil inisiatif peduli pengelolaan kebersihan lingkungan); energi dan pertambangan; teknologi dan transportasi; serta consumer goods. Secara historis, lahirnya program tata kelola sampah ini sedikit banyak dilatarbelakangi tragedi TPA Leuwigajah Kota Cimahi, 2005.
Program pilah dan olah sampah butuh partisipasi seluruh lapisan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Untuk itu, Cimahi berinisiatif membuat Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak Ompimpah). Program ini mengacu pada prinsip pemanfaatan ulang sampah yang lazim dikenal dengan nama 3R (reduce, reuse, dan recycle). Praktiknya melalui upaya-upaya yang cerdas, efisien dan terprogram, sehingga pengelolaan sampah dapat lebih efisien. Kendala utamanya dalam hal ini cuma satu, yakni kesadaran masyarakat memilah sampah yang masih rendah
Dengan mengedepankan aspek keberlanjutan dan menyiapkan strategi jangka panjang, perusahaan dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi dan mencapai target net-zero Indonesia. Apresiasi ini menyoroti perusahaan-perusahaan yang menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan, berfokus pada komitmen rendah emisi, transisi energi bersih, penggunaan teknologi dan material ramah lingkungan, serta membangun rantai nilai (value chain) yang berkelanjutan.
Tahun ini, penghargaan “Katadata Green Initiative Awards” diberikan kepada entitas yang bergerak di sektor keuangan, energi/pertambangan, teknologi/transportasi, industri barang konsumsi, serta lembaga pemerintah dan masyarakat sipil. Anugerah diberikan kepada tiga pemenang untuk tiap sektor.
Pada sektor pertama, yakni banking, penilaian berdasarkan terobosan yang dilakukan dalam menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dan mendorong nasabah menjalankan usaha yang ramah lingkungan. Sektor kedua energi/mining, diversifikasi ke energi bersih, peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT), dan dekarbonisasi menjadi aspek-aspek penting dalam penilaian. Pada sektor ketiga terkait teknologi/transportasi.
Penerapan sistem ekonomi sirkular atau closed-loop system dan sejumlah inovasi untuk mencapai zero-waste di dalam perusahaan merupakan kriteria penilaian terhadap sektor tersebut. Terakhir untuk lembaga pemerintah dan masyarakat sipil, yang disorot yakni inisiatif-inisiatif terkait pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sampah, serta inisiatif hijau yang memiliki dampak nyata.●(Zian)