Berita  

Genjot Ekspor Indonesia, Mendag Targetkan Transaksi di TEI USD11 Miliar

Peluangnews, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen   mendorong peningkatan ekspor produk-produk Indonesia, termasuk produk usaha kecil dan  menengah (UKM). Kemendag  menargetkan  nilai potensi transaksi  TEI  ke-38 sebesar USD 11 miliar atau meningkat 10 persen dari TEI ke-37 tahun 2022 lalu.

Hal tersebut disampaikan saat Mendag Zulkifli Hasan meluncurkan Trade  Expo Indonesia (TEI) ke-38, Senin   (10/7) kemarin  di   kantor   Kementerian   Perdagangan. TEI   ke-38   akan   mengangkat   tema“Sustainable Trade for Global Economic Resilience”.

“Kita meluncurkan Trade Expo Indonesia tahun 2023. Untuk meningkatkan ekspor, kata kuncinya adalah kerja sama. Tahun lalu, kita mencatatkan USD 15,83 miliar di TEI ke-37. Jadi, tahun ini harus lebih bagus lagi. Sekali lagi, kata kuncinya adalah kerja sama. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan kerja samanya,”kata Mendag Zulkifli Hasan.

TEI ke-38 akan dibuka pada 18 Oktober 2023 dan digelar secara hibrida. Pameran  tatap muka akan berlangsung pada 18-22 Oktober 2023 di Indonesia Convention  Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. 

Sementara itu, pameran daring akan berlangsung pada 18 Oktober-18 Desember 2023 dan diakses melalui http://www.tradexpoindonesia.com/.Pada TEI ke-38, produk-produk unggulan ekspor akan ditampilkan dalam tujuh zona produk. 

Ketujuh zona tersebut adalah Food & Beverages; Home Living;Digital & Services; Beauty&Personal Care; Chemical, Energy & Industrial Product; Medical Equipment& Healthcare; dan Fashion,Textile  & Accessories.

Kemendag menjelaskan, terdapat peningkatan target potensi transaksi sebesar 10  persen dibanding TEI sebelumnya yang sebesar USD10 miliar dan tahun ini ditargetkan menjadi USD11 miliar.

Mendag optimis, pelaksanaan TEI dalam format hibrida akan dapat mendorong realisasi target potensi transaksi tersebut.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih tinggi dari pencapaian potensi transaksi tahun  lalu. Kami berterima kasih atas kerja sama tahun lalu dari para duta besar RI yang mendatangkan calon pembeli, badan-badan usaha milik negara, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, pemerintah daerah yang telah mengirim UMKM terbaik mereka ke TEI, dan para pelaku usaha. Kita akan ulangi kerja sama di tahun ini dan akan kita lakukan lebih baik lagi,” kata Mendag Zulkifli.

TEI ke-38 juga menargetkan 1.200 peserta pameran, 25 ribu pengunjung pameran tatap muka, dan 33 ribu pengunjung daring. Dalam TEI ke-38, Kemendag memfasilitasi lebih banyak kesempatan eksportir Indonesia bertemu dengan calon pembeli mancanegara. Akan terdapat kegiatan dalam bentuk business matching, business counseling, dan seminar internasional yang akan membahas kebijakan perdagangan serta tren pasar.

Mendag mendorong, para eksportir untuk melihat peluang pembukaan pasar potensial di negara-negara tujuan ekspor non tradisional. Dalam hal ini, Kemendag terus berupaya membuka pasar di kawasan Asia Selatan,TimurTengah, dan Afrika.

“Kami coba membuka pasar baru. Misalnya, Asia Selatan dengan populasi 2 miliar yang meliputi Pakistan, India, dan Bangladesh. Timur Tengah dengan populasi 500 juta jiwa, juga Afrika dengan populasi 1,4 miliar jiwa. Jadi, kita terus maksimalkan pasar tradisional dan kita garap pasar non tradisional,”ungkap Mendag Zulkifli. (alb)

Exit mobile version