hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Fokus  

Geliat Pariwisata, Gairah Startup

Sektor pariwisata menggeliat setelah membaiknya perekonomian dan mulai dibukanya penerbangan internasional pasca pandemi Covid-19. Pada 2023 pariwisata berpotensi bangkit kembali karena platform digital memainkan peran apik dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Selama pandemi, Indonesia menerima 21 juta pengguna baru layanan aplikasi online. Sesuai dengan gross merchandise value (GMV) pada 2021, ekonomi digital tumbuh sangat pesat dibandingkan secara year on year (YoY) di 2020. Dengan demikian, terjadi peningkatan 49% dari US$ 47 miliar menjadi US$ 70 miliar pada 2021.

Menurut laporan eConomy SEA 2021, digital layanan online juga meliputi sektor pariwisata Indonesia. Seiring arus pariwisata yang kembali dipadati wisatawan lokal maupun mancanegara, aplikasi layanan hotel dan perjalanan online pun kian populer.

Dari hasil survei yang di ekspose DailySocial.id pada 2022, 45% responden menyadari keberadaan startup yang bergerak di bidang hotel dan perjalanan. Di bawah ini adalah startup hotel dan perjalanan yang memperoleh popularitas tertinggi pada kuartal I (Q1) tahun ini.

1. Traveloka

Perusahaan rintisan ini meraih peringkat kesatu startup kategori hotel dan perjalanan terpopuler di Indonesia. Persentase popularitasnya mencapai 99%. Artinya, hampir seluruh responden mengetahui adanya platform Traveloka. Startup ini didirikan 2012, dan berhasil menjadi top of mind aplikasi layanan online yang menawarkan jasa di bidang hotel dan perjalanan seperti pemesanan tiket pesawat, kereta api, hotel, hingga atraksi hiburan.

Traveloka juga menyediakan berbagai layanan life style seperti pemesanan makanan secara online hingga kebutuhan rumah tangga seperti pembelian pulsa maupun voucher listrik, dan sebagainya. Sejak 2015, Traveloka berekspansi ke negara-negara di seputar kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Vietnam Thailand, Filipina, dan juga Australia. Kini Traveloka berstatus sebagai startup unicorn dengan nilai valuasi sekitar US$ 3 miliar.

2. Tiket.com

Peringkat kedua startup hotel dan perjalanan terpopuler di Indonesia diraih Tiket.com. Startup hotel dan perjalanan terpopuler di Indonesia pada Q1 tahun 2022 ini dengan persentase popularitas sebesar 97%. Hampir seluruh responden mengetahui keberadaan aplikasi online travel agency (OTA) Tiket.com. OTA pertama di Indonesia berdiri sejak Agustus 2011, kini telah mengembangkan berbagai layanan hotel dan perjalanan secara online seperti pemesanan tiket pesawat, hotel, kereta, dan sebagainya. Startup ini memiliki nilai valuasi sekitar US$ 1 miliar.

3. PegiPegi

Perusahaan rintisan ini meraih peringkat ketiga dengan persentase 93%. Pegipegi berdiri sejak 7 Mei 2012 dengan dukungan PT Alternative Media (AMG), Recruit Holdings, dan Altavindo. Startup ini pertama kali hadir sebagai OTA yang bergerak di bidang pemesanan hotel. Sejak Agustus 2013, Pegipegi membuka layanan pemesanan tiket pesawat secara online dan hingga kini terus mengembangkan berbagai layanan perjalanan lainnya seperti bus dan travel hingga travel guide.

4. RedDoorz

Startup ini menempati posisi keempat dengan popularitas sebesar 81%. RedDoorz merupakan startup hotel serta merek penginapan yang didirikan

di Jakarta dan berkantor pusat

di Singapura. Dalam kurun waktu empat tahun sejak berdiri 2015, RedDoorz berekspansi ke negara-negara lain seperti Vietnam, dan Filipina dengan kisaran 1.500 cabang di lebih dari 1.000 kota.

5. OYO

Startup jaringan layanan perhotelan OYO menempati posisi kelima dengan persentase popularitas sebesar 78%. Perusahaan rintisan ini pada 2013 di India dan kini telah memiliki sekitar 8.500 hotel yang tersebar di negeri “Shahrukh Khan” dan juga di negara Asia lainnya seperti Indonesia, Malaysia, Nepal, dan China. OYO mulai hadir di Indonesia sejak Oktober 2018.

6. Bobobox

Startup Bobobox yang memiliki presentase popularitas sebesar 41% pada Q1 tahun 2022, menempati posisi terakhir yakni keenam. Perusahaan rintisan ini dikenal sebagai penyedia layanan hotel kapsul. Bobobox didirikan pada 2017, startup ini meluncurkan hotel kapsul pertama pada Juli 2018 di Bandung. Perusahaan startup ini mengusung desain kapsul minimalis dengan pemanfaatan teknologi konektivitas antara ruangan-ruangannya melalui aplikasi seluler berbasis internet of things (IoT).

pasang iklan di sini