Gelar Pembekalan Top Manajemen

Ideologi yang selanjutnya diturunkan dalam empat prinsip berkoperasi yang benar menjadi kompas bagi seluruh insan Kopsyah BMI dalam mengembangkan usaha.

Peran sumber daya manusia (SDM) sangat penting dalam mendukung tercapainya tujuan suatu organisasi, termasuk entitas bisnis. Oleh karenanya, untuk mengevaluasi kinerja sekaligus internalisasi  nilai-nilai ideologis Kopsyah BMI menggelar pembekalan top manajemen yang diselenggarakan di Vivere Hotel Gading Serpong, Tangerang Banten, 13 Mei 2024.

Sebanyak 140 peserta yang terdiri dari seluruh pengurus, pengawas, manajer bidang, Satuan Pengendali Internal (SPI), manajer area dan manajer cabang mengikuti kegiatan tersebut. Melalui pembekalan jajaran top manajemen itu diyakini kinerja Kopsyah BMI akan semakin melesat dan memberikan maslahat bagi anggota dan masyarakat.

Presiden Direktur Koperasi BMI Group sekaligus Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara, biasa disapa Kambara, yang hadir dalam acara pembekalan menekankan pentingnya jajaran top manajemen menerapkan 4 (empat) pilar koperasi yang menjadi kompas dalam mengembangkan usaha.

“Kita membangun koperasi yang benar dengan 4 pilar yaitu empower, enhance, enable, dan engage,” ujar Kambara.

Empower (pemberdayaan) berarti fungsi koperasi dalam memberikan kekuatan penggerak kepada anggota untuk menyelesaikan permasalahan dan mendampingi usahanya agar terus meningkat. Dalam hal ini, praktik berkoperasi yang benar  adalah melakukan pendampingan terhadap usaha anggota.

Enhance (meningkatkan) memiliki arti bahwa koperasi harus dapat menambah atau memperbaiki nilai, kualitas, keinginan, atau daya tarik anggota dan karyawan untuk mengakses usaha koperasi. Dalam konteks Koperasi BMI Group saat ini sudah memiliki usaha terintegrasi dalam sektor produksi, distribusi, dan konsumsi.

“Seluruh karyawan harus menguasai distribusi dan pemasaran, bagaimana mengoneksikan produk-produk Koperasi BMI Group, fokus disitu aja, maka kinerja akan terus meningkat,” tegas Kambara.

Sementara enable (mengaktifkan) mengandung arti bahwa karyawan perlu menumbuhkan budaya belajar dan terus berkembang. Pengembangan kompetensi baik melalui pelatihan maupun proses learning by doing menjadi kebutuhan utama bagi setiap karyawan. Oleh karenanya, setiap karyawan didorong agar tidak cepat merasa puas namun perlu terus mempelajari hal-hal baru seiring dengan perubahan yang dinamis.

Engage (keterlibatan) berarti top manajemen berperan dalam mendorong partisipasi aktif dan rasa kepemilikan dari anggota. Keterlibatan Anggota dan karyawan diharapkan dapat memberikan kontribusi terbaik dalam mencapai kinerja yang luar biasa. Terlebih kekuatan utama koperasi adalah pada anggota. Oleh karenanya, partisipasi dan dukungan anggota merupakan elan vital yang sangat penting dalam menopang usaha koperasi.

Selain menerapkan 4 (empat) pilar praktik berkoperasi yang benar, Kambara juga mengingatkan kembali pentingnya memperkuat ideologi berkoperasi yakni Solidaritas, Pemberdayaan, Peduli Sesama, Gotong Royong, Kesejahteraan Bersama, Kemandirian dan Kekeluargaan. “Kita adalah orang koperasi yang berjuang menumbuhkan koperasi, inilah evaluasi yang diperlukan lebih dari sekadar angka-angka,” pungkasnya. (Kur)

Exit mobile version