LOMBOK TENGAH—- Kepala Bidang Perancangan dan Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Muhadjir Suni mengatakan Kemenpar berupaya terus memfasilitasi kepentingan pelaku usaha pariwisata termasuk meningkatkan kapasitas UMKM yang bergerak di bidang pariwisata, di antara di kawasan Lombok.
Salah satu upaya itu Kemenpar menggandeng Permodalan Nasional Madani (PNM) melatih para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pariwisata di Lombok Tengah.
“Kami berharap upaya ini dapat memajukan pariwisata Indonesia. Pariwisata kini menjadi leading sector bagi perekonomian Indonesia. Apalagi kawasan Mandalika sudah dinyatakan sebagai KSPN terbaik di Indonesia,” kata Muhadjir saat pembukaan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan SDM di Dharmasetya Artshop, Desa Sukarara, Lombok Tengah, Kamis (7/2/2019).
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Mohammad Putria menyebut pelatihan tersebut mendukung pembiayaan dan pengembangan pelaku usaha mikro dan kecil di bidang pariwisata.
“Selain itu juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan jumlah tenaga kerja melalui kegiatan kepariwisataan di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas,” ujar Putria
Dikatakannya, peserta pelatihan sebagian besar adalah pengusaha tenun, salah satu kerajinan khas Lombok yang memiliki daya tarik wisata. Pengembangan kapasitas pelaku UMKM ini melibatkan berbagai pihak, antara lain Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah, Dinas Koperasi dan UKM, serta Permodalan Nasional Madani.
“Pariwisata sudah menjadi sektor unggulan di Kabupaten Lombok Tengah. Para pengusaha kecil banyak mengeluti kuliner dan suvenir yang terkait pariwisata. Untuk itu, Dinas Koperasi dan UKM serta PNM ikut terlibat dalam program pengembangan SDM ini,” ujar dia.
Masyarakat umumnya mengembangkan produk unggulan lokal seperti tenun sebagai suvenir untuk dijual kepada wisatawan yang berkunjung.
Selain mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, merupakan upaya pelestarian budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
“Wisatawan selain membeli langsung produknya dari perajin, juga berkesempatan mencoba pengalaman menenun saat datang ke Lombok Tengah,” terang Putria.
Dengan demikian pelatihan mendorong para pelaku usaha mempunyaidaya saing terlebih Lombok merupakan satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas.
“Kami akan terus melakukan program pengembangan pariwisata. Sebentar lagi di Lombok akan digelar Festival Bau Nyale. Acara ini sudah masuk dalam Calender of Event Kementerian Pariwisata dan sudah tercatat sebagai salah satu warisan budaya dunia. Ini menjadi momentum bagi UMKM untuk bisa mempromosikan produk unggulan lokalnya,” pungkas Putria.