Gelar Gerak Syariah 2024, OJK Sayangkan Inklusi Keuangan Masih di 12%

Gelar Gerak Syariah 2024, OJK Sayangkan Inklusi Keuangan Masih di 12 Persen/Dok. Tangkapan Layar-Hawa

Peluang News, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar kegiatan Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2024, hari ini, Kamis (4/4/2024).

Dalam kegiatan ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, jumlah indeks inklusi keuangan di Indonesia masih berada di angka 12 persen.

Sedangkan indeks literasi keuangan syariah naik dari 9 persen menjadi 39 persen.

Menurutnya, capaian itu masih menunjukkan pergerakan yang kecil dan masih menjadi pekerjaan rumah atau pr bersama bagi OJK dan seluruh stakeholder.

“Berdasarkan survei 2023, indeks literasi keuangan syariah dari 9 persen naik menjadi 39 persen, tetapi inklusi keuangannya masih berada di 12 persen,” ungkap Friderica.

“Jadi rasanya ini adalah tugas atau PR bagi kita semua. Kita harus melakukan untuk bagaimana supaya produk keuangan syariah dapat semakin bisa secara inklusif dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” imbuhnya.

Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa OJK akan segera mempunyai kelompok kerja (pokja) untuk literasi dan inklusi keuangan syariah.

“Saya sudah menganggap bahwa pokja ini siap untuk bersama-sama mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan, pihaknya akan terus meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk terus mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah, termasuk dengan menggelar kampanye nasional keuangan syariah selama Bulan Ramadan atau yang disebut dengan program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2024.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, Aman Santosa mengatakan, program ini telah diikuti oleh 3,05 juta orang di Indonesia.

Bahkan, total realisasi kampanye nasional syariah ini telah mencapai 1.345 kegiatan yang terdiri dari 742 kegiatan literasi, 265 kegiatan inklusi, dan 338 kegiatan sosial.

Hal ini dikarenakan, menurutnya, kegiatan Gerak Syariah ini merupakan program flagship atau unggulan OJK yang dilakukan melalui kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan.

“Dan sinergi ini tentunya merupakan sesuatu yang harus terus kita lakukan karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Ternyata banyak pihak yang punya keinginan yang sama untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” pungkas Aman.

Exit mobile version