octa vaganza

Forkopi Sayangkan Adanya Praktek Koperasi Palsu Atas Nama Lembaganya

Peluang, Jakarta – Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) menyayangkan, adanya praktek koperasi palsu mengatasnamakan koperasi. Padahal kasus Indosurya telah memperburuk citra koperasi secara umum, yang mana menganut prinsip-prinsip kebersamaan dan gotong royong.


“Mereka (Indosurya) mengatasnamankan koperasi, prakteknya adalah koperasi tapi kenyataanya bukan koperasi. Yang menjadi korban dari praktek koperasi palsu itu bukan hanya uangnya hilang, tapi kita pelaku koperasi sesungguhnya yang menjadi korban. Dalam prakteknya mereka yang menjalankan kesalahannya, justru kita yang kena imbasnya,” kata Ketua Umum Presidium Forkopi, M. Andy Arslan Djunaid dalam Editorial Meeting di Jakarta, Senin (27/2/2023).


Menurut dia, ketika sekarang ada koperasi yang bermasalah itu eksposenya luar biasa. Padahal kerugian anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya itu hanya Rp 13,8 triliun, dan pemberitaan terkait pencucian uang dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga Rp 500 triliun.


“Sementara aset koperasi saja senilai Rp 250 triliun diseluruh Indonesia. Padahal Pak Ahmad Zabadi selaku Deputi Perkoperasian (di Kemenkop UKM) menyampaikan bahwa seluruh koperasi di Indonesia itu volume usahanya hanya Rp 182 triliun. Ini pemberitaanya cukup berdampak pada seluruh koperasi lainnya,” ungkap Andy.


Selanjutnya dia mengungkapkan, pihaknya akan terus berjuang untuk membangun ekonomi kerakyatan yaitu dari koperasi, dan akan membantu usaha mikro ini. “Insya Allah kita akan berusaha itu, kami dari Forkopi akan berinisiatif untuk memperjuangkannya. Kami tidak seperti Koperasi yang bermasalah itu yang menggunakan praktek penipuan,” jelas Andy.


Menurut dia, pihaknya ingin terhadap koperasi yang melanggar hukum harus diproses secara hukum. “Karena itu ranahnya hukum. Sekarang kami berikhtiar memperkenalkan koperasi yang baik ke masyarakat, kami berharap perbaikan koperasi ke depan melalui RUU Perkoperasian agar segera di undangkan dan direalisasikan,” pungkasnya. (alb)

Exit mobile version