JAKARTA—-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menargetkan jumlah dana yang digulirkan untuk 2020 berjumlah Rp1,850 triliun. Untuk tahun ini dana difokuskan untuk pembiayaan koperasi. Dark jumlah itu sebanyak 70 persen diperuntukan bagi koperasi produksi dan 30 persen untuk koperasi simpan pinjam.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo mengatakan, pihaknya juga menargetkan 25 koperasi modern selama 2020 ini. Syarat menjadi operasi modern itu antara lain mampu melakukan anggaran dan RAT dengan cara daring, pengurus melibatkan anak muda dari generasi milenial.
Koperasi produksi ini yang melibatkan UMKM dengan cluster-cluster pada jenis produksi. Braman menyebutkan, pada Februari mendatang beberapa koperasi mendapatkan pembiayaan di antaranya Koperasi Bangun Sejahtera Mandiri dan Koperasi Astra.
“Koperasi-koperasi ini mempunyai anggota UKM yang memproduksi beras, jagung, kopi, gula merah, kembing perah, hingga batik,” ucap Braman dalam jumpa pers di Gedung Smesco, Rabu (8/1/20).
Braman mengungkapkan hingga akhir 2019, realisasi penyaluran dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) telah mencapai Rp1,724 triliun atau 101,42% dari target Rp1,7 triliun.
Jumlah penerima dana bergulir pun
telah melampaui target awal sebesar 7.500 penerima. mencapai 10.875 penerima
dana bergulir atau 145% dari target.
“Sementara NPL di bawah 5 persen tercapai, yaitu 2,4 persen. Pada 2020
juga ditargetkan di bawah 5 persen dan diharapkan hanya 1,5 persen,” kata dia
lagi.
Dengan fokus pada koperasi produksi, bisa mendorong peningkatan ekspor UMKM. Sebagai catatan kontribusi UMKM bagi ekspor saat ini 14,5 persen jauh di bawah negara tetangga Malaysia 20%, Vietnam 17 persen, apalagi dibandingkan Tiongkok 70 persen.
Menteri Koperasi dan
UKM Teten Masduki menargetkan bahwa dalam lima tahun kontribusi ekspor UMKM
bisa dua kali lipat sekira 30 persen (van).
