PARA PETANI kopi di dataran tinggi Gayo boleh berbangga hati. Pasalnya kopi yang diproduksi mereka menjadi primadona ekspor. Pada 2018 ini kopi jenis Arabica menembus 7,5 dolar AS per kilogramnya. Tentu saja ini menjadi kabar gembira bagi sekitar 120.000 petani kopi di daerah itu, yang tersebar di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.
Di balik sukses petani kopi Gayo, peranan koperasi agaknya tak dapat dikesampingkan. Sedikitnya terdapat 25 unit koperasi produsen kopi Arabika di daerah tersebut, di antaranya adalah Koperasi Arisarina yang berdiri pada tahun 2013. Koperasi yang dikelola oleh para anak muda ini merupakan regenerasi dari koperasi Baitul Qirad Baburrayan yang merupakan pioneer koperasi kopi di Aceh Tengah.
Kendati masih berusia dini, namun Arisarina menujukkan semangat keberpihakan kepada petani kopi dalam upaya menjaga stabilitas harga dan kepastian akan pasar. Dalam perbincangan dengan Peluang, Ketua Koperasi Arisarina Hadi Syahrizal (38) mengatakan regenerasi jadi penting untuk keberlangsungan kejayaan tata niaga kopi Arabika di dataran tinggi Gayo. Regenerasi lah yang menjadi filosofi dari koperasi Arisarina. Dikatakan, ketika mulai berdiri koperasi ini baru memiliki anggota 300 anggota bersertifikasi Fairtrade. Dalam tempo lima tahun, menjadi 2494 anggota bersertifikasi Fairtrade Organic. Total produksi per tahun saat ini adalah 1611 ton dengan total luas lahan 2100 Ha.
Koperasi berorientasi ekspor ini, sudah menjual produknya secara langsung (direct) ke berbagai mancanegara seperti Amerika, Inggris, Eropa dan New Zealand, dengan rata-rata penjualan per bulannya sebanyak 160 ton. Sejumlah orang muda yang ikut membantu Hadi yang jebolan sarjana teknik sipil, pengurus lainnya adalah Win Uliya (31) sekretaris dan Munawwarah (28).
Dari balik belantara dataran tinggi Tanah Gayo, Koperasi Arisina punya potensi seperti yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo masuk ke 100 besar koperasi dunia. Koperasi produsen yang sudah menunjukkan hasilnya sebagai pengekspor sebuah komoditas pertanian. Tinggal waktu membuktikan apakah di bawah kepemimpinan anak-anak dari generasi milenial ini, Koperasi Arisina bisa memenuhi harapan Presiden. (Irvan)