Site icon Peluang News

Fesyen dan Kriya Lokal Melesat ke Pasar Global

Kolaborasi antara Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Denpasar yang melaksanakan kegiatan “Rupa Karsa Bali 2025”.
Kolaborasi antara Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Denpasar yang melaksanakan kegiatan “Rupa Karsa Bali 2025”.

PeluangNews, Jakarta-Industri fesyen dan kriya Indonesia terus berkembang pesat, didorong tren gaya hidup yang makin dinamis dan tingginya apresiasi terhadap produk lokal yang mengusung nilai budaya. Tak hanya digemari di dalam negeri, karya fesyen dan kriya buatan Indonesia juga kian diminati pasar internasional berkat keunikan, inovasi, dan keberpihakan terhadap tren masa kini.

Melihat potensi tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) di sektor ini melalui berbagai kebijakan dan kolaborasi strategis.

“Kolaborasi ini bertujuan membangun ekosistem fesyen dan kriya yang inklusif, inovatif, dan mampu bersaing secara global,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (7/8).

Salah satu bentuk nyata dukungan tersebut adalah kegiatan Rupa Karsa Bali 2025, hasil kerja sama antara Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) dengan HIPPI Kota Denpasar. Ajang ini menampilkan karya tujuh IKM binaan BPIFK dalam peragaan busana yang menggandeng model dari ajang Jegeg Bagus Kampus Undiknas Denpasar.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi etalase karya IKM, tetapi juga menjadi panggung yang mempertemukan pelaku usaha dengan jejaring pasar, desainer, dan komunitas kreatif,” tegas Reni.

Kerja sama BPIFK dan HIPPI juga dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mencakup pelatihan teknis, peningkatan kreativitas, hingga promosi dan kemitraan produk. Menurut Kepala BPIFK, Dickie Sulistya Aprilyanto, Bali memiliki potensi besar menjadi pusat produk kriya dan fesyen berbasis budaya lokal yang tetap relevan secara global.

“Kami ingin menciptakan ruang tumbuh yang sehat bagi IKM dan mendorong lahirnya produk-produk inovatif yang mencerminkan identitas Indonesia,” kata Dickie.

Rupa Karsa Bali juga menghadirkan talkshow yang membahas berbagai isu penting, seperti strategi digital, keberlanjutan industri, dan penguatan gaya lokal dalam busana sehari-hari.

Ketua Umum HIPPI Provinsi Bali, Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, menyebut kerja sama ini sebagai dorongan moral bagi IKM Bali. “Sinergi ini mempertemukan keunggulan lokal dengan strategi pengembangan usaha yang tepat agar produk IKM kita bisa ekspor dan memperkuat citra budaya Indonesia di mata dunia,” paparnya.

Exit mobile version