hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Feny Yuniasti, Berkah Kuliner di Era Pandemi

JAKARTA-—Menjadi perempuan disebut bawel atau cerewet adalah hal yang biasa. Dalam berapa hal  cerewet malah memberikan berkah, seperti yang dialami seorang ibu rumah tangga bernama Feny Yuniasti menjadi wirausaha dan memberikannya tambahan penghasilan.

Ceritanya suatu hari pada awal2017, warga Pasarminggu, Jakarta ini diajak seorang sahabatnya untuk menjalankan usaha membuat cheesestick. Dia tahu selain kue buatan Feny punya ciri khas, sifatnya yang bawel sekaligus penuh semangat bisa menjadi modal buat wirausaha.

Dengan modal Rp1,7 juta Feny dan kawannya menjalankan usaha kulinernya.  Mulanya hanya dipasarkan di lingkungan teman-teman sekolahnya dulu dan melalui jaingan Facebook.  Hasilnya mendapat respon bagus.

“Pada saat mau idul.fitri kita nambah varian kue kering, alhamdulilaah respon juga sangat bagus,” ungkap Feny ketika dihubungi Peluang lewat WhatsApp, Minggu (7/6/20).

Namun pada awal 2018 sahabatnya minta berhenti karena letih dan akhirnya Feny berusaha sendiri.  Feny kemudian merambah ke produk kue lainnya, berkembang bagus dengan varian yang berbeda.

Dia sempat membuat lapis surabaya lalu pablo cheese tart, yang direspon pasar dengan baik.  Feny kemudian  membuat tiga varian risol yang bertahan hingga saat ini.  Produk lainnya seperti kue kering nastar kastengel putsal dan coklat mede semua best seller dan banyak yang suka

“Akhir-akhir ini suka lihat donat kentang dan tape di Instagram.  Akhirnya aku ambil kelas donat dan mulai praktik di rumah. Mulanya tidak dijual, tetapi akhrinya teman-temanku berminat dan akhrinya jadi usaha,” ungkap dia.

Feny merasa bersyukur, pada masa pandemi Covid-19, dia justru mendapat berkah. Ada yang memesan dibuatkan risol terus makroni. Begitu juga produk lain.

“Kalau donat karena varian baru belum berani jual banyak.  Aku jual per lusin 100 ribu dengan gula halus sebagai topingnya,” ujar Feny.

Tentunya dia harus bekerja keras. Tak jarang untuk melayani orderan, dia dibantu asisten rumah tangga dan suaminya harus begandang hingga dini hari.

“Ke depan, mewujudkan mimpi aku punya dapur sendiri khusus produksi dan punya coffee shop dan bakery yang jadi satu dengan rumah produksi,” pungkasnya (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini