octa vaganza

Erdogan Dihina Charlie Hebdo Wujud Kepanikan Barat di Pemilu Turki

PEMILIHAN Umum Mei 2023 di Turki menjadi perhatian besar barat yang tidak suka petahana Recep Tayyip Erdogan, kembali memimpin negara bertajuk Bumi Bisyarah Nabi Muhammad ini.

Hal itu tercermin dengan penampilan karikatur di majalah Charlie Hebdo yang terang-terangan menghina Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Majalah asal Prancis yang kerap menuai kontraversi ini menampilkan karikatur Erdogan dalam keadaan bugil tersetrum di tempat mandi.

Karikatur majalah yang kerap mengusung Islamphobia itu terinspirasi dari kematian penyanyi Prancis, Claude Francois atau yang dikenal dengan Cloclo.

Cloclo tewas pada 1978, akibat tersetrum di kamar mandi. Erdogan, Seperti Cloclo, hanya takdir yang akan menyingkirkan kita darinya, demikian judul sampul dengan kartun kuning dan merah cerah itu.

Sontak beberapa pejabat Turki mengecam publikasi tersebut karena sampulnya. Apalagi karikatur ini terbit saat Erdogan bersiap untuk bersaing dalam pemilihan umum putaran kedua pada 28 Mei ini.

“Publikasi seperti Charlie Hebdo, yang satu-satunya motivasinya adalah menyebarkan kebencian terhadap Islam, terus menyasar Presiden kita Erdogan dengan jelas karena dia adalah salah satu pemimpin Muslim paling penting di zaman modern,” kata Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun.

Seorang penasihat Erdogan Ibrahim Kalin juga mengatakan pemilihan presiden putaran kedua pada 28 Mei akan membuktikan seberapa populer petahana itu.

“Jika Charlie Hebdo menjadi sangat gila, kita berada di jalan yang benar. Bangsa kami akan memberi Anda jawaban terbaik, dengan suara yang lebih keras, pada 28 Mei,” imbuh dia.

Sebagaimana diketahui, menjelang pemilihan umum pada 14 Mei lalu, sebagian besar jajak pendapat menyatakan Erdogan kalah tipis oleh pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu yang didukung Barat.

Faktanya, saat pemilu dilangsungkan, Erdogan mengalahkan Kilicdaroglu dengan lima poin persentase. Bahkan Erdogan nyaris menang langsung di putaran pertama. Hasil awal menunjukkan Erdogan memenangkan 49,51%, Kilicdaroglu meraih 44,88% dan kandidat ketiga Sinan Ogan menerima 5,17%,

Menteri luar negeri Erdogan Mevlut Cavusoglu, mengkritisi publikasi media barat dan yang dilakukan Majalah Charlie Hebdo sangat tidak manusiawi.

“Charlie Hebdo yang tidak manusiawi dan tercela terus menghina Bangsa Turki. Jangan sampai kita lupa! Mereka yang memuji kejahatan selalu tenggelam dalam kebencian dan kenakalannya sendiri,” ucapnya.

“Pelajaran sebenarnya adalah mereka yang tidak bisa mengalahkan kehendak bebas Bangsa Turki dengan berbagai permainan sangat bergantung pada takdir,” tukas Mevlut.

Dalam pemilihan presiden terakhir pada 2018, Erdogan mendapatkan 52,6% suara di putaran pertama atau langsung menang. (Ajie)

Baca Juga: Erdogan Optimis Raih Kemenangan Lebih Besar di Pemilu Putaran Kedua

Exit mobile version