hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Ragam  

Enam Target KemenKopUKM untuk Berdayakan KUMKM di 2023

Jakarta (Peluang) : Rasio kewirausahaan diharapkan mencapai 3,21 persen pada 2023.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM), Arif Rahman Hakim menyebut ada enam target KemenKopUKM untuk pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil menengah (KUMKM) yang akan dilaksanakan pada 2023. 

“Target pertama terkait rasio kewirausahaan yang pada 2023 diharapkan sebanyak 3,21 persen,” kata Arief dalam sambutannya di  Rapat Koordinasi Nasional Bidang Koperasi, UMKM, dan Kewirausahaan Tahun 2022, di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (12/10) malam.

Arief berharap, pemerintah daerah, baik itu provinsi, kabupaten, dan kota, mempunyai kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk menumbuhkan kewirausahaan.

Selanjutnya, target kedua adalah kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional ditargetkan sebesar 5,4 persen. 

“Perlu terus diupayakan agar kapasitas dan omzet koperasi bisa ditingkatkan, sehingga sumbangan terhadap PDB bisa meningkat juga,” ujar Arif.

Target-target lainnya pada 2023 adalah rasio kredit UMKM terhadap total kredit perbankan 21,44 persen, proporsi UMKM yang mengakses kredit lembaga keuangan formal 29,27 persen, pertumbuhan wirausaha 2,74 persen, penumbuhan startup 2800 unit, hingga penumbuhan koperasi modern sebanyak 340 unit.

“Sekarang, koperasi modern sudah 120 unit. Artinya, butuh sinergi antara APBN dan APBD. Kegiatan yang ada di pusat bisa direplikasi agar sama-sama menambah jumlah koperasi modern di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Di samping itu, kata Arif, beberapa kegiatan prioritas pada 2022 akan tetap dilanjutkan pada 2023. Misalnya, kegiatan pendataan lengkap KUMKM.

Kegiatan prioritas lainnya yang akan dilanjutkan pada 2023 adalah pengelolaan terpadu UMKM, hingga penumbuhan wirausaha produktif. 

“Ini tentu membutuhkan dukungan dari Pemda untuk mengarahkan anggarannya dalam meningkatkan wirausaha produktif,” kata Arif.

Tak ketinggalan, kegiatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Dimana akan ditetapkan wilayah dan jenis sektornya. “Ini perlu dirumuskan bersama,” imbuhnya.

Arief menyatakan bahwa redesain PLUT KUKM juga akan tetap dilanjutkan pada 2023.

Hal lain di luar kegiatan prioritas di 2022, Arif menyebutkan ada juga kegiatan yang akan dilakukan pada 2023. Di antaranya, peningkatan akses perluasan pasar dan digital. Terutama, belanja barang dan jasa pemerintah untuk UMKM agar terus mendapat pengawalan.

“Ada juga peningkatan akses UMKM terhadap infrastruktur publik hingga akses pembiayaan untuk UMKM yang pada 2024 ditargetkan mencapai 30 persen,” tuturnya.

Begitu juga dengan peningkatan kemitraan strategis, baik dengan BUMN, BUMD, dan swasta, akan dilanjutkan pada 2023. “Arahnya adalah peningkatan kapasitas pelaku UMKM,” pungkasnya. (S1).

pasang iklan di sini