Site icon Peluang News

Enam Belas Produk Lamongan Masuk Retail Modern

Produk Pangan dan UMKM Indonesia Berpeluang Tembus Pasar China lewat Skema AEO

Salah satu produk UMKM dari Indonesia/dok. federasi.com

LAMONGAN—Sebanyak enam belas produk UMKM Lamongan masuk dalam retail modern, tidak hanya dipasarkan di Lamongan, tetapi juga tempat lain.  

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan 16 produk tersebut sudah melalui kurasi yang ketat dari 50-an produk UMKM. yang sudah resmi masuk di retail modern dari sekitar 50 an produk UMKM Lamongan yang ikut proses seleksi.

Yohronour berharap produk Lamongan tidak hanya berhenti sampai di sini, namun bisa terus update, mengikuti pasar, serta ketersediaan produk juga harus rutin.

“Jangan sampai nanti sudah kerja sama, permintaannya besar, terus tidak siap. Jadi ini sudah dipertimbangkan dengan berbagai hal dan tidak hanya dipasarkan di Lamongan,” ujar Bupati di sela acara peluncuran, Kamis (21/5/21).

Hal ini, katanya mendukung gerakan Ayo Beli Produk Lamongan yang substansi dan tujuannya adalah bagaimana supaya penjualan ataupun omzet penjualan UMKM Lamongan bisa meningkat.

Sebagai catatan 16 (Enam belas) produk Lamongan yang berhasil masuk retail modern, di antaranya produk Bu Bintang Krupuk Trasi, Jajanan Ibu Kembang Goyang, Jajanan Ibu Kuping Gajah, Jajanan Ibu Pastel Mungil, Twinfood Jackfriut Coffee, An-Nur Kopi Rempah, An-Nur Wedang Pokak, Kirana Teri Krezz.

Selain itu ada Jajanan Ibu Kerupuk Ikan Tengiri, Snackchat Akar Kelapa, Baloon Ladu Sing Cemilan Kekinian, Snackchat Gapit Ketan Rasa Banwang, 2R Ting-Ting Rasa Original, 2R Kripik Singkong Ayam Panggang, Jozz Emping Melinjo, dan Palupi Soes Kering Original.

Sementara itu, Veronica Gratiawati, Branch Manager dari retail modern yang bekerjasama dengan UMKM lokal Lamongan menyampaikan, bahwa untuk masuk ke retail modern, perusahaannya disortir melalui 6 poin, yakni telah didaftarkan di Disperindag Lamongan, bersertifikat Halal, mencantumkan expired date, memiliki PIRT, dicek komposisi dan gramasinya, serta melalui uji kemasan.

“Selain dilakukan pengecekan rasa, konsistensi barang juga diperlukan, jangan sampai permintaan tinggi namun barang tidak tersedia,” tutup dia.

Exit mobile version