hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Elsam Soroti Kerentanan Keuangan Pribadi Masyarakat yang dikelola DJP

Elsam Soroti Kerentanan Keuangan Pribadi Masyarakat oleh DJP
ilustrasi/dok.ist

Peluang News, Jakarta – Elsam (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat) menekankan bahwa, data keuangan pribadi adalah data spesifik dan sensitif yang pemrosesannya masuk kategori berisiko tinggi.

Karena itu, bocornya data pribadi masyarakat dari sitem database Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, menambah panjang rentetan panjang masalah seputar sistem keamanan data yang dilakukan negara.

Dengan risiko tinggi itu, menurut Direktur Eksektutif Elsam Wahyudi Djafar, kebocoran data keuangan pribadi masyarakat dapat berdampak pada kerugian finansial. Oleh karena itu, sudah seharusnya data keuangan pribadi membutuhkan tingkat pengamanan yang tinggi.

“Apabila terjadi kebocoran data sensitif, maka risiko kerugian yang mungkin dialami oleh subjek data juga lebih besar,” ujarnya lewat keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Setidaknya, 6 juta data pribadi yang meliputi nama, NIK, NPWP, alamat, alamat surel, nomor ponsel, dan tanggal lahir diduga bocor dari sistem database Ditjen Pajak Kemenkeu. Data tersebut dijual seharga US$10 ribu.

Wahyu menyebut, kebocoran data itu memungkinkan pihak lain yang tidak bertanggungjawab melakukan autentikasi dan verifikasi layanan oleh subjek data, termasuk layanan keuangan. Pihaknya pun menyinggung kesiapan implementasi Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (PDP) yang bakal dimulai Oktober besok.

“Seharusnya, seluruh standar kepatuhan pelindungan data pribadi harus diimplementasikan oleh pengendali dan prosesor data, termasuk seluruh mekanisme penegakan hukum,” ucapnya tegas. (Aji)

Baca Juga:  Menkeu Perintahkan DJP Evaluasi Dugaan Bocornya data NPWP

pasang iklan di sini