Energi  

Elpiji Bersubsidi Masih Langka!

Ilustrasi | foto: aliena Id.

Peluang News, Jakarta – Kesulitan masyarakat untuk mendapatkan gas elpiji (LPG) 3 Kg yang bersubsidi masih berlangsung.

Meskipun pemerintah sudah mencabut larangan pengecer menjual LPG itu, kenyataan di lapangan berbeda. Pasokan di lapangan belum kembali normal alias langka.

“Pertama dikasih 10 tabung, sekarang cuma dikasih lima (tabung),” kata Feri, 50, pemilik warung di lingkungan Perumahan Pondok Tirta Mandala, Cilodong, Depok.

Masih sulitnya masyarakat mendapatkan gas LPG 3 Kg, mereka terpaksa mencarinya ke pangkalan atau agen resmi Pertamina. Namun, di agen resmi antrean panjang terjadi.

Di pangkalan gas Ariestianto di Pondok Aren, Tangerang Selatan, misalnya, antrean panjang menjadi pemandangan yang umum.

Masyarakat harus menunggu berjam-jam. Yuyun (43) yang mengantre sejak pukul 06.00 WIB lantaran gas di rumahnya sudah habis dan sulit mencarinya.

“Enggak ada, masih kosong. Makanya saya antre di sini, di pangkalan,” keluh Yuyun.

Dia menambahkan, keadaannya semakin sulit karena memiliki anak yang masih kecil dan harus memasak setiap hari.

Keluhan dari warga semakin menguat, mengingat agen atau pangkalan tidak hanya menghadapi keterbatasan stok, tetapi juga ketidakpastian pasokan yang datang tidak menentu.

“Sudah sejak seminggu yang lalu kosong. Dulu biasanya 100 dikasih sama agen, sekarang enggak, paling 50,” kata Yanto, 46, pengecer.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pihaknya akan memproses secara hukum apabila ada oknum yang diduga melanggar. Jika terbukti bersalah, izinnya akan dicabut.

“Nanti disita ya, kalau memang melanggar di proses di Bareskrim Polri. Kalau memang bersalah izinnya bisa dicabut,” kata Budi, menegaskan
saat di Pasar Klender, Jakarta Timur bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan, Rabu (5/2/2025). []

Exit mobile version