
PeluangNews, Jakarta — Kabar gembira datang bagi pelaku ekspor Indonesia. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan bahwa berbagai produk ekspor Indonesia seperti tekstil, alas kaki, makanan olahan, dan sawit akan mendapatkan tarif 0 persen di pasar Uni Eropa melalui perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
“Contohnya produk apparel, akan langsung dapat tarif nol persen saat Entry Into Force (EIF). Begitu juga alas kaki, tekstil, makanan olahan, dan sawit,” kata Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, di Jakarta, Senin (4/8).
Menurut Djatmiko, IEU-CEPA mencakup banyak aspek, mulai dari penghapusan tarif, kerja sama perdagangan, hingga isu-isu baru dalam hubungan dagang. Salah satu poin penting adalah hampir seluruh produk ekspor Indonesia akan mendapat tarif 0 persen, atau tepatnya 99 persen dari total nilai ekspor RI ke Eropa.
Produk unggulan Indonesia yang berpeluang besar memanfaatkan fasilitas ini meliputi alas kaki, tekstil, perikanan, makanan olahan, biodiesel, elektronik, produk pertanian dan kehutanan, sampai besi dan baja.
Kesepakatan ini semakin dekat setelah Indonesia dan Uni Eropa menandatangani dan saling menukar surat (exchange of letters) sebagai tanda kesepakatan politik tingkat tinggi. Penandatanganan dilakukan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisioner Perdagangan Eropa Maroš Šefčovič.
“Kalau bisa semuanya langsung bebas tarif sejak awal perjanjian berlaku, itu yang kita harapkan. Semoga produk kita bisa lebih bersaing di Eropa,” ujar Djatmiko.
Dengan lebih dari 285 juta penduduk, Indonesia jadi pasar yang menarik bagi Eropa. Sebaliknya, Eropa yang punya lebih dari 400 juta penduduk juga membuka peluang besar bagi produk Indonesia.
IEU-CEPA disebut akan menghapus tarif hingga 80 persen dari total pos tarif, yang akan menguntungkan perdagangan dan investasi kedua belah pihak.
Penyelesaian perundingan IEU-CEPA diumumkan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat pertemuan di Brussels, Belgia. Keduanya sepakat untuk segera mempercepat finalisasi dan implementasi perjanjian ini demi memperkuat hubungan dagang kedua kawasan. (Aji)