hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Ekspor Perdana Molase ke Australia

Pelaku usaha asal Mojokerto, Jawa Timur, berhasil melepas ekspor perdana produk tetes tebu atau molase ke Australia.
Pelaku usaha asal Mojokerto, Jawa Timur, berhasil melepas ekspor perdana produk tetes tebu atau molase ke Australia.

PeluangNews, Jakarta-Pelaku usaha asal Mojokerto, Jawa Timur, berhasil melepas ekspor perdana produk tetes tebu atau molase ke Australia pada Selasa, 2 Desember, di Surabaya.

Produk yang dihasilkan CV Mitra Tata Usaha ini memiliki nilai USD 10 ribu atau sekitar Rp166,50 juta. Ekspor tersebut menjadi salah satu capaian pendampingan Export Center Surabaya dalam membantu pelaku usaha menembus pasar global.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menilai ekspor perdana ini sebagai sinyal positif bagi pertumbuhan desa-desa berpotensi ekspor.

Ia mengatakan, keberhasilan tersebut dapat mendorong lebih banyak desa mengembangkan produk unggulan berdaya saing internasional.

“Pelepasan ekspor hari ini menegaskan kemampuan CV Mitra Tata Usaha dalam membaca peluang pasar sekaligus membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing kuat di tingkat internasional. Semoga langkah ini menjadi pembuka jalan bagi penguatan serta diversifikasi ekspor Indonesia ke Australia,” ujar Puntodewi saat acara pelepasan ekspor.

Tercatat, nilai ekspor tetes tebu Indonesia ke dunia pada Januari hingga September 2025 mencapai USD 3,48 juta. Negara tujuan utama ekspor produk ini antara lain Guinea, Somalia, Sierra Leone, Pantai Gading, dan Malaysia.

Puntodewi menegaskan dukungan penuh terhadap berbagai program Export Center Surabaya yang menyediakan layanan untuk eksportir dan calon eksportir.

Program tersebut meliputi pendampingan regulasi ekspor, konsultasi pasar, business matching, hingga asistensi peningkatan kualitas produk. Menurutnya, layanan ini berperan penting dalam mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu bersaing di pasar global.

“Kemendag berkomitmen memberikan dukungan komprehensif melalui pelatihan, informasi pasar, promosi dagang internasional, hingga pendampingan sertifikasi. Dukungan ini diharapkan terus memperluas jangkauan produk UMKM Indonesia di pasar dunia,” kata Puntodewi.

Pemilik CV Mitra Tata Usaha, Samsing, mengapresiasi peran Export Center Surabaya dan sinergi berbagai lembaga pemerintah yang mendukung terlaksananya ekspor perdana molase ke Australia. Ia mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan fasilitas pemerintah dan tidak ragu memulai perjalanan ekspor.

“Kami bersyukur akhirnya bisa ekspor molase kami ke Australia. Terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I, dan Export Center Surabaya karena kami akhirnya bisa ekspor. Bagi teman-teman UMKM, kami ingin mengatakan, jangan takut memulai,” ungkap Samsing.

Didirikan pada 2020, CV Mitra Tata Usaha memulai usaha dengan memasok molase dan garam untuk industri lokal. Seiring waktu, UMKM ini melihat peluang pasar luar negeri dan kini memasok berbagai produk seperti serat sabut kelapa, kerajinan rotan, pelet kayu, dan belerang.

Export Center merupakan inisiatif strategis Kementerian Perdagangan untuk membantu lebih banyak pelaku usaha Indonesia bertransformasi menjadi eksportir. Selain di Surabaya, Export Center juga hadir di beberapa wilayah strategis lainnya seperti Balikpapan, Batam, dan Makassar.

Keberadaan fasilitas ini diharapkan memperkuat daya saing produk Indonesia serta memperluas akses pelaku usaha ke pasar internasional.

 

pasang iklan di sini