octa vaganza

Ekspor Oktober 2021 Cetak Angka 22,03 Miliar Dolar AS, Tertinggi Sepanjang Sejarah

JAKARTA—-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Oktober 2021 mencapai  USD22,03 miliar atau lebih tinggi 6,89 persen dibanding ekspor September 2021, yaitu sebesar USD20,61 miliar.

Kepala BPS Margo Yuno menyampaikan capaian ekspor pada Oktober tersebut yang merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, bila dihitung per bulan.

Nilai ekspor Oktober 2021 jika dibanding Oktober 2020, yaitu USD14,36 miliar nilai ekspor naik sebesar 53,35 persen, begitu signifikan.

Sementara nilai impor Indonesia Oktober 2021 mencapai USD16,29 miliar, naik tipis 0,36 persen dibandingkan September 2021 sebesar USD16,23 atau naik 51,06 persen dibandingkan Oktober 2020, yaitu sebesar USD10,79.

Margo mengungkapkan  kenaikan ekspor didongkrak  karena faktor permintaan yang cukup besar, terutama permintaan ekspor bahan bakar mineral ke Tiongkok, India dan Malaysia.

“Selain itu, juga ekspor lemak dan minyak hewan nabati serta besi dan baja ke Tiongkok,” ujar Margo dalam jumpa pers, Senin (15/11/21).

Tercatat ekspor bahan bakar mineral pada bulan lalu menjadi ekspor yang naik paling tinggi yakni USD 823,3 miliar. Selanjutnya diikuti kenaikan ekspor lemak dan minyak hewan/nabari sebesar USD 538,9 miliar serta ekspor besi dan baja yang naik USD 232,5 miliar.

Begitu juga dengan neraca perdagangan Oktober 2021, kembali mencetak surplus sebesar USD5,73 miliar, jauh lebih tinggi dari Agustus 2021 sebesar USD4,74 miliar.

“Kalau lihat tren, ini membukukan surplus selama 18 bulan secara beruntun,” jelas Margo.

Surplus didorong oleh kinerja surplus dengan beberapa negara, terbesar dengan negara Amerika Serikat (AS) yang mencatat surplus USD1,7 miliar, China surplus USD1,3 miliar, serta Filipina surplus USD685,7 juta. 

“Ke depan, kita berharap surplus yang cukup tinggi ini akan berlanjut dan kinerja ekspor yang baik bisa dipertahankan, sehingga bisa membawa dampak positif pada pemulihan ekonomi,” tutupnya.

Kenaikan kinerja ekspor sudah diprediksi oleh Bank Indonesia. Dalam laporannya akhir Oktober llau disebutkan perbaikan ekonomi di berbagai daerah diprakirakan terus berlanjut meski lebih terbatas dari perkiraan sebelumnya.

Sampai dengan triwulan III 2021, berlanjutnya peningkatan kinerja perekonomian di berbagai daerah terutama ditopang oleh ekspor nonmigas berbasis sumber daya alam (SDA).

Perkembangan tersebut mendorong kinerja berbagai lapangan usaha (LU) tradable di daerah, seperti industri pengolahan berbasis SDA di Sumatera dan Sulampua, serta pertambangan di Sulampua.

Perbaikan ekonomi diprakirakan terus berlanjut di seluruh daerah pada triwulan IV 2021, sejalan dengan menurunnya penyebaran COVID-19 dan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Exit mobile version