PeluangNews, Bandarlampung – Provinsi Lampung menegaskan komitmennya dalam memperkuat hilirisasi komoditas unggulan daerah melalui ekspor kopi bubuk robusta senilai Rp753 juta ke Hongkong.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, mengatakan ekspor tersebut merupakan bukti transformasi ekonomi daerah, di mana produk kopi tidak lagi dijual dalam bentuk biji mentah, melainkan dalam bentuk olahan bernilai tambah.
“Provinsi Lampung berkomitmen memperkuat hilirisasi kopi. Kini kopi tidak hanya diekspor dalam bentuk biji mentah, tetapi sudah dalam bentuk bubuk yang memiliki nilai tambah,” ujarnya di Bandarlampung, dilansir dari LKBN Antara, Kamis (18/9/2025).
Ekspor perdana tersebut dilakukan oleh EL’s Coffee Roastery, dengan total tujuh ton kopi bubuk robusta senilai 49 ribu dolar AS atau sekitar Rp753 juta. Produk tersebut resmi dikirim ke Hongkong.
Menurut Marindo, ekspor ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya petani dan pelaku UMKM, karena mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, serta memperluas peluang usaha.
“Lampung adalah produsen kopi robusta terbesar di Indonesia, menyumbang lebih dari 30 persen produksi nasional. Hilirisasi kopi merupakan kunci menjaga daya saing dan memperluas pasar global,” tegasnya.
Ia menambahkan, ekspor ini bukanlah akhir, melainkan titik awal untuk menjadikan Lampung sebagai pusat inovasi kopi di Asia Tenggara.
“Dengan keberhasilan ini, Lampung semakin meneguhkan diri sebagai sentra kopi nasional sekaligus motor hilirisasi produk unggulan. Kami berharap langkah ini memperkuat ekosistem industri kopi daerah dan membuka jalan UMKM ke pasar global,” kata Marindo. (Aji)
