octa vaganza

Ekspor Fesyen Muslim Indonesia Berpotensi Meningkat 10 Kali Lipat

JAKARTA—-State of Global Islamic Economy mencatat nilai pasar fesyen muslim Indonesia bernilai USD16 miliar. Nilai tersebut menempatkan Indonesia di peringkat kelima pasar fesyen muslim terbesar, terlepas dari status sebagai negara berpopulasi muslim terbesar di dunia.

Berdasarkan laporan itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, seharusnya potensi Indonesia bisa lebih besar.  Dia mencontohkan Iran, yang penduduknya  110 juta, industri fesyen muslimnya sudah mencapai lebih dari USD 53 miliar.

Sementara  Indonesia dari USD 16 miliar itu kita hanya mengekspor USD 500 juta.  Sedangkan ekspor garmen kita ini totalnya USD 11 miliar.

“Dengan jumlah yang kecil itu, maka kita ingin mengekstensifkan kekuatan pasar kita guna menciptakan indutri yang bagus,” ujar Lutfi dalam konferensi pers Kick Off Embracing Jakarta Muslim Fashion Week, Kamis (11/11/21).

Menteri  menargetkan  nilai industri fesyen muslim Indonesia bisa meningkat dua kali lipat dalam 5 tahun ke depan. Begitu pula dengan ekspor dalam jangka waktu yang sama seharusnya meningkat 10 kali lipat, seiring dengan inisiasi untuk meningkatkan potensi sektor ini.

Selain berada di bawah Iran, nilai pasar fesyen muslim Indonesia juga lebih kecil dibandingkan dengan Turki yang menyentuh Turki USD 28 miliar, Arab Saudi dengan USD 21 miliar, dan Pakistan USD 20 miliar.  Sementara status eksportir terbesar dipegang oleh China dengan nilai US$11,5 miliar.

Lutfi mengatakan masih banyak ruang bagi Indonesia untuk meningkatkan performa fesyen muslim. Jakarta Muslim Fashion Week yang rencananya digelar pada Oktober 2022 diharapkan menjadi momentum bagi pemangku kepentingan di sektor ini untuk berkolaborasi.

Sementara ‘Embracing Jakarta Muslim Fashion Week’ yang akan berlangsung 18 November mendatang di Aquatic Gelora Bung Karno Jakarta. Perhelatan menambah kukuh posisi Indonesia sebagai pusat busana muslim (muslim fashion) dunia.

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week akan menampilkan peragaan busana dari 36 merek busana muslim Indonesia. Selain itu, akan ada booth dan mini showcase dari beberapa merek kosmetik Indonesia yang bersertifikasi halal, di antaranya PT Mustika Ratu, Tbk dan Wardah. Keduanya menjadi pendukung acara sebagai official make up & hairdo pada peragaan busana.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim dari Kadin Indonesia Anne Patricia Sutanto mengatakan kinerja industri fesyen muslim Indonesia yang belum optimal terjadi karena ekosistem yang mendukung.  Event diharapkan bisa menjadi aggregator potensi dari hulu ke hilir.

“Kami merasa dengan kearifan lokal dan expert dari dunia akademis, desainer, dari pemangku kepentingan dari hulu ke hilir, kami merasa tren fesyen muslim global harus dimulai dari Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar,” ujar Anne.


Exit mobile version