hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Bisnis  

Ekspor Farmasi dan Kosmetik Indonesia Melesat, Produk Lokal Kuasai Pasar Global

Industri farmasi dan kosmetik Indonesia kembali menunjukkan pencapaian gemilang di kancah internasional. Sejumlah perusahaan telah berhasil menembus pasar ekspor ke Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Oseania.
Industri farmasi dan kosmetik Indonesia kembali menunjukkan pencapaian gemilang di kancah internasional. Sejumlah perusahaan telah berhasil menembus pasar ekspor ke Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Oseania.

PeluangNews, Jakarta-Industri farmasi dan kosmetik Indonesia kembali mencatatkan pencapaian besar di pasar internasional. Sejumlah perusahaan nasional berhasil menembus pasar ekspor di Asia, Afrika, Eropa, Amerika, hingga Oseania. Peningkatan ini menunjukkan bahwa produk Indonesia semakin dipercaya dunia, baik dari sisi standar, kualitas, maupun inovasi.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, menegaskan keberhasilan tersebut saat meninjau Pameran Indonesia Pharmaceutical and Cosmetics for Sustainability 2025 di Jakarta. Ia mengatakan pencapaian ekspor menjadi bukti kuat daya saing sektor farmasi dan kosmetik nasional.

“Banyak perusahaan Indonesia yang kini menguasai pasar global dengan produk-produk inovatif. PT Prioritas Jaya Indonesia, misalnya, sukses mengekspor sabun pepaya merek Jinzu dan Thai ke Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Nigeria, dan Kepulauan Pasifik. Varian parfum merek Honor dan Vlagio juga telah masuk ke Malaysia dan Filipina,” kata Taufik dalam keterangan resminya, (18/11/2025).

Prestasi serupa diraih PT Malidas Sterilindo yang mengekspor sabun mandi dan sampo merek d’orzu ke Malaysia. PT Gemma Natura Lestari juga memperluas pasar dengan mengekspor produk Shumi ke Jepang dan produk Secrets ke Nigeria.

Kekuatan manufaktur Indonesia turut didukung oleh kehadiran pabrik berskala global. PT Yasulor Indonesia (L’Oréal), pabrik L’Oréal terbesar di dunia, mengalokasikan 60% kapasitas produksinya untuk pasar ekspor. Produknya telah masuk ke hampir 20 negara, termasuk UEA, Australia, Korea, dan sejumlah negara Afrika. Unilever Indonesia juga melakukan ekspor produk-produk unggulannya ke 22 negara.

Di sektor farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk mencatat ekspor ke Filipina, Hong Kong, dan UEA. BUMN PT Indofarma Tbk mengekspor produk obat ke Afghanistan, Singapura, dan Kamboja, sementara PT Phapros memperluas pasar ke Timor Leste, Peru, dan Kamboja. Dexa Group bahkan memiliki jangkauan lebih luas hingga ke Eropa, Amerika, dan Afrika. PT Konimex juga memperkuat pasar ekspor ke Malaysia, Brunei, Vietnam, China, Jepang, hingga Kanada.

Selain itu, produk herbal Indonesia juga mendapatkan tempat di pasar global. PT Setia Kawan Abadi berhasil mengekspor produk Golden Koffie, Go-Slim, dan berbagai suplemen herbal ke Nigeria dan Filipina. PT Sinkona Indonesia Lestari juga mengekspor minyak atsiri seperti nilam, sereh wangi, dan pala yang menjadi bahan baku industri kosmetik dunia.

“Keberhasilan ekspor ini adalah validasi atas standar kualitas tinggi dan inovasi industri farmasi dan kosmetik Indonesia. Kemampuan menembus pasar beragam membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing global,” ujar Taufiek.

Menurutnya, pencapaian ini bukan hanya meningkatkan devisa negara, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen kosmetik dan farmasi berkualitas tinggi di pasar dunia.

pasang iklan di sini