hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Ekspor Durian Parigi Moutong Kembangkan Perekonomian Daerah

Ekspor Durian Parigi Moutong dinilai dapat mengembangkan perekonomian daerah/Dok. KemenkopUKM

Peluang news, Sulawesi Tengah – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyampaikan, ekspor komoditas durian asal Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) sangat membantu perekonomian daerah.

Untuk itu, KemenKopUKM berkolaborasi dengan Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (APDURIN) serta Pemerintah Sulawesi Tengah dan Kabupaten Parigi Moutong untuk melakukan ekspor durian ke Thailand.

“Jadi, tentunya kami merespons baik kegiatan ekspor komoditas ini, karena tidak semua darah mampu melakukannya,” kata Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Hanung Harimba Rachman saat melakukan Pelepasan Ekspor Perdana Durian Tahun 2024 di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin (15/1/2024).

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut sesuai dengan arah dari kebijakan pemerintah, yaitu hilirisasi berbasis UMKM, kemitraan, dan ekspor.

“Ketiga sasaran itu hari ini dapat diwujudkan berkat kerja sama yang baik,” ucapnya.

Menurut Hanung, keberhasilan ekspor oleh APDURIN sendiri dilakukan bersama empat perusahaan yang dinaunginya.

Adapun keempat perusahaan tersebut yakni PT Herofruit Sumber Sukses, PT Silvia Amerta Jaya, PT Amerta Nadi Argo Cemerlang, dan PT Ammar Durian Indonesia.

Ekspor Durian Parigi Moutong dinilai dapat mengembangkan perekonomian daerah/Dok. KemenkopUKM

Hanung menyampaikan, kemitraan dengan usaha menengah besar dapat membantu peningkatan kapasitas dan daya saing pelaku usaha durian.

Menurutnya, kemitraan tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti penyediaan bahan baku, pemasaran, serta pengembangan teknologi, dan pembangunan ekosistem rantai pasok produksi.

“Jadi, ini adalah model yang sangat baik antara APDURIN dengan pemerintah dan pengusaha. Model seperti ini harus kita lakukan, di mana perusahaan besar bisa bermitra dengan UMKM untuk mendorong eskpor,” ujarnya.

Ia memaparkan, pasar global untuk durian saat ini diperkirakan mengalami pertumbuhan dari tahun 2020 hingga 2026 sebesar 7,1 persen, hal ini membuka peluang yang besar bagi Indonesia untuk terus meningkatkan ekspor durian.

“Durian adalah ide yang bagus karena permintaan durian cukup tinggi, dan secara agronomi Kabupaten Parigi Moutong menjadi tempat paling ideal untuk pertumbuhan durian,” paparnya.

Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah daerah bisa mengambil posisi untuk menentukan komoditi unggulan di daerahnya, dan melakukan scale-up nilai agar komoditi tersebut dapat bisa di ekspor ke mancanegara.

“Kami berharap ini bisa direplikasikan untuk komoditas yang lain dan di kabupaten yang lain, atau di kabupaten yang sama dengan komoditas berbeda,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Parigi Moutong yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Mohammad, Yasir mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan tersebut.

Hal ini dikarenakan, menurutnya, kegiatan itu merupakan momentum untuk memajukan dan meningkatkan kualitas produksi durian di Parigi Moutong.

Apalagi, Parigi Moutong memiliki banyak potensi di sektor pertanian, baik di tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan.

Adapun salah satu potensi tersebut yaitu dengan adanya 3.833 hektare perkebunan durian yang tersebar di hampir seluruh kecamatan dengan jumlah produksi sekitar 305.419 ton per tahunnya.

Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah dapat membantu daerahnya dari sisi pemasaran produk pertanian dan perkebunan khususnya durian, sehingga dapat memperoleh pasar nasional maupun internasional yang bisa membuat masyarakat dapat berdaya saing.

“Kabupaten Parigi Moutong memiliki jenis varietas durian lokal dan varietas unggulan nasional yang pemasarannya telah menembus pasar di seluruh nusantara dan mancanegara,” pungkasnya.

pasang iklan di sini