
PeluangNews, Jakarta-Industri logam dasar terus mencatat kinerja positif. Pada triwulan II 2025, kontribusinya mencapai 6,7 persen terhadap PDB nasional dengan pertumbuhan 14,7 persen.
“Capaian ini didorong permintaan global yang meningkat serta keberhasilan hilirisasi nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta saat melepas ekspor produk Cold Rolled Coil (CRC) PT Krakatau Baja Industri (KBI) ke Spanyol di Cilegon, Kamis (25/9).
Pada ekspor kali ini, PT KBI mengirim lebih dari 54 ribu ton CRC senilai Rp571 miliar. “Ekspor ini bukti ketangguhan industri baja nasional menembus pasar internasional,” ujarnya.
Direktur Utama PT KBI Arief Purnomo menegaskan, pasar ekspor akan menjadi salah satu kekuatan utama perusahaan. “Kami gencar menjalin kerja sama dengan mitra global untuk memperluas akses pasar,” katanya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, pemerintah terus mendukung industri baja melalui kebijakan strategis. “Kami mendorong inovasi, efisiensi, dan penerapan industri hijau agar produk baja Indonesia semakin kompetitif,” pungkasnya.








