JAKARTA—Sejak awal mendirikan brand busana muslim Vivizubedi pada 2011, desainer Vivi Mar’i Zubedi kerap melakukan inovasi.
Selama tiga tahun berturut-turut 2017 (koleksi Makkah, Madina, Jannah), 2018 (koleksi Urang Banua), dan 2019 (koleksi The Marrakech) secara konsisten tampil di New York Fashion Week).
Istri Wali Kota Banjarbaru ini sempat mengurangi aktivitasnya di dunia fesyen. KembalinyaVivi sebagai desainer ditandai dengan tampilnya brand Vivizubedi di megatron Times Square, New York pada 19 September 2021 lalu. Ragam koleksi Vivisubedi disaksikan oleh tak kurang 125,000 pasang mata yang lalu-lalang di Times Square setiap harinya.
Vivi memutuskan untuk tidak mundur dalam situasi pandemi, bahkan kini memperkuat pasar internasional lewat kampanye #StrengthenLocalModest.
Brand ini juga sudah membuka cabang di Arab Saudi dengan produk unggulannya, abaya set lengkap dengan satu set lengkap hijab, ciput dan belt bermotif senada.
Lebih lanjut Vivi menyambaikan, inovasi satu warna di Arab Saudi ini begitu unik, karena menghadirkan detail-detail embroidery, VZ monogram.
“Bentuknya tetap abaya, secara syariat juga memenuhi, sehingga respon pasar sangat luar biasa,” kata Vivi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/9/21).
Vivizubedi juga menjajaki pasar Australia lewat produk scraft dengan raga desain dan motif atraktif. Melihat progres ini, Vivi optimistis mampu terus busana muslim Nusantara ke kanca global. terus menduniakan modest fashion nusantara.
Menurut Vivi, Indonesia layak menjadi kiblat busana muslim dunia.Apalagi kekayaan budaya, etnis, dan asimilasi berbagai budaya serta tradisi di Asia; mulai dari pengaruh Tiongkok, Arab, hingga kolonial Eropa.
Semua elemen itu memliki latar belakang cerita yang kuat serta simbolisme bermuatan filosofis. Belum lagi kalau kita bicara proses pembuatan yang handmade, tradisional.
“Karena kalau di luar kan semuanya sudah dibuat dengan mesin, serba otomatis, sedangkan kerajinan kita memiliki craftsmanship yang tinggi. Berdasarkan pengalaman saya, mereka sangat apresiatif dengan karya-karya Indonesia karena unsur-unsur ini,” urai Vivi.
Sebagai catatan hingga saat ini Vivizubedi membuka 9 cabang butik yang tersebar di seluruh Indonesia: Aceh, Medan, Padang, Banjarbaru, Jambi, Samarinda, Makassar, Bukittinggi, dan Jakarta.
Jumlah ekspor produk fesyen menyumbang lebih dari setengah dari total ekspor secara menyeluruh di subsektor ekonomi kreatif Indonesia. Dalam catatan OPUS Outlook 2020 yang dituliskan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia, nilai ekspor subsektor fashion 2017 meningkat 9,80% dibandingkan 2016. Bahkan, pada 2017 nilai ekspor subsektor fashion mencapai 11.969,4 juta dolar AS.