octa vaganza
Ragam  

Ekonomi Kreatif Indonesia Peringkat Ketiga Dunia 

Jakarta (Peluang) : Kontribusi ekonomi kreatif Indonesia mencapai 7,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, ekonomi kreatif (ekraf) saat ini menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia.

Hal ini kata Sandiaga dibuktikan bahwa ekonomi kreatif Indonesia menduduki posisi ketiga terbesar di dunia dengan kontribusinya mencapai sekitar Rp1.300 triliun, atau 7,4 persen dari keseluruhan PDB Indonesia.

“Ekonomi kreatif menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia, berada di peringkat ketiga terbesar di dunia setelah Korea Selatan (Korsel) dengan industri K-Pop dan Amerika Serikat (AS) di urutan pertama dengan industri Hollywood,” jelas Sandiaga dalam rilisnya, Selasa (11/10/2022).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 terbukti bermanfaat bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk meningkatkan kualitas produk agar semakin berdaya saing.

AKI merupakan program unggulan pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif.

Finalis AKI 2022 merupakan hasil dari kurasi dengan total pendaftar 6.531, dan total finalis dari 16 kabupaten/kota adalah 433 yang terdiri dari subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik.

Sandiaga berharap program AKI ini dapat  mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) kreatif Indonesia naik kelas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” kata Sandiaga.

“Pelaku ekraf bukan hanya meningkatkan omzet, namun justru bisa sampai mendapat investor saat ikut program ini,” ujarnya.

Kemenparekraf menargetkan total transaksi pada AKI 2022 melebihi total transaksi pada AKI 2021 yang mencapai Rp 16 miliar sampai Rp 32 miliar.

“Total transaksi akan menembus 50 persen total transaksi yang kami targetkan pada AKI 2021, dan tahun ini bisa besar dari tahun lalu,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa ekonomi kreatif berhasil bertahan dan melaju selama pandemi Covid-19, bahkan menjadi tulang punggung ekonomi di masa depan.

“Saya percaya ekonomi kreatif di Indonesia dan di banyak negara lainnya akan menjadi tulang punggung ekonomi di masa depan, semakin kuat dan diperhitungkan sebagai kekuatan ekonomi yang inklusif,” kata Jokowi pada acara World Conference on Creative Economy (WCCE).

Menurut Jokowi, hampir semua kegiatan sehari-hari ditopang melalui ekonomi kreatif, baik itu makanan hingga pemukiman masyarakat. Bahkan pada saat dunia membatasi mobilitas fisik karena Covid-19, mobilitas karya ekraf tetap lalu lalang bergerak tanpa menularkan virus tersebut.

Ekonomi kreatif tegas Jokowi, dapat menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara luas dan berkelanjutan karena mampu mendobrak batas geografis, gender, ras, dan strata ekonomi. 

“Ekonomi kreatif dapat menjadi pilar utama untuk mendobrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” pungkasnya.

Exit mobile version