SAYA menyimak sebuah kuliah umum. Temanya “Revolusi Industri 4.0 dan Sumber Daya Manusia Indonesia”. Yang bicara Menperin, Airlangga Hartarto. Ia antara lain menyebut, digitalisasi sudah mengubah semua perilaku, termasuk sektor perindustrian.
Hampir semua sektor sudah berevolusi serta dipengaruhi digitalisasi. Hal senada dikemukakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Bahwa ekonomi digital berdampak dapat menghilangkan beberapa pekerjaan karena adanya automasi. Komputer dan mesin-mesin canggih akan mengambil alih porsi manusia.
Sebanyak 52,6 juta pekerjaan di pasar kerja Indonesia berpotensi diambil alih oleh mesin ataupun robot. Dan itu amat sangat mungkin terjadi di masa depan yang sudah di depan mata. Dengan kata lain, akan banyak pekerja yang harus bersaing ketat tidak hanya dengan sesama manusia tapi juga dengan mesin.
Kabar baiknya, perubahan yang terjadi hanyalah pola bisnis keuangan dan metode pemasarannya. “Pengangguran hanya akan berdampak pada bagian kecil dari perusahaan yaitu bagian keuangan dan marketing,” kata pengamat E-commerce dan Siber dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Kun Arief Cahyantoro.
Sejujurnya, ‘perkembangan’ ini mencemaskan. Terlebih jika kita berpikir prospek kerja kaum muda negeri ini. Generasi anak cucu kita—anda semua.
Shonny Archaul
Palangkaraya, Kalimantan Tengah