Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mencatat rekor tertinggi di Asia Tenggara. Pada 2021 mencapai sekitar USD 70 miliar dan diperkirakan naik jadi USD 146 miliar pada 2025.
Satu lagi perusahaan teknologi, yaitu PT GoTo Tbk melakukan go public dengan meluncurkan saham perdananya (Initial Public Offering—IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah tersebut diapresiasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan berharap dapat diikuti perusahaan teknologi lainnya yang melakukan IPO di dalam negeri.
Dalam sambutannya di acara seremoni Listing GoTo di BEI, Jakarta, Senin (11/4/2022) Airlangga mengatakan inisiasi yang dilakukan GoTo juga menjadi tanda bahwa IPO perusahaan teknologi atau rintisan (startup), tidak perlu dilakukan di luar negeri.
“Saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada ekosistem yang mendukung dan kepada pihak penyelenggara yang membuat aplikasi IPO digital ini berhasil. Dan ini akan bawa nama Indonesia di Asia di tengah berbagai situasi yang sedang memprihatinkan. Dan sebagai referensi, IPO GoTo saya hitung kira-kira 2,8 persen dari PDB Indonesia. Jadi sekali lagi selamat,” ujar Airlangga.
GoTo, perusahaan hasil merger antara Gojek – Tokopedia ini, melepas sebanyak 40,62 miliar lembar saham kepada masyarakat dengan harga IPO Rp338 per saham sehingga perseroan meraup dana segar Rp13,73 triliun.
Airlangga menegaskan, kendati dalam situasi pandemi Covid-19, sektor informasi dan komunikasi di tanah air tetap tumbuh positif, yaitu 10% pada 2020 dan 6,81 persen pada 2021. Pertumbuhan itu sejalan dengan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) yang mencatat, sejak pandemi Covid-19 berlangsung, terdapat tambahan 21 juta orang konsumen digital baru di Indonesia.
Sehingga total konsumen mencapai 219 juta orang. Dari konsumen digital baru tersebut, sekitar 72 persen berasal dari daerah non metropolitan. Terlihat ada potensi perubahan pertumbuhan ekonomi digital dari kota metropolitan ke non metropolitan.
Disebutkan, ekonomi digital di kota-kota tier dua dan tiga diperkirakan tumbuh mencapai lima kali lipat di tahun 2025 dan semakin menopang perekonomian digital Indonesia.
Dia menambahkan, ekonomi digital di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara di mana pada 2021 mencapai sekitar 70 miliar dolar AS dan diperkirakan pada 2025 146 miliar dolar AS
Selain GoTo, perusahaan teknologi asal Indonesia yang juga akan siap-siap masuk lantai bursa adalah Traveloka dan Tiket.com, keduanya dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan pemesanan tiket dan hotel. (Irm)







