octa vaganza

Ekaeni Jadikan Mangga Gedong Gincu Oleh-oleh Cirebon

CIREBON-—Kabupaten Cirebon mempunyai komoditas pertanian unggulan mangga gedong gincu, tidak saja nasional tetapi juga ekspor ke mancanegara, di antaranya Singapura, Oman, Amerika Serikat, serta Jerman. 

Eka Wahyuni, Seorang ibu rumah tangga di kawasan Perumnas Arumsari, Talun, Kabupaten Cirebon tergerak untuk mengolah mangga ini menjadi oleh-oleh khas Cirebon berupa kue lapis pada 2015. 

Awalnya upayanya kurang mendapatkan sambutan, dalam sebuah bazar pada 2016 hanya ada satu pembeli. Namun Eka Wahyuni dan suaminya Fajar tidak berputus asa dan terus berupaya. Sejak 2017 bisnis mereka mulai menggeliat.  Mereka menciptakan brand Ekaeni.

Kini, Ekaeni mampu memproduksi kue rata-rata 200 boks per bulan dengan harga Rp45 ribu.  Eka juga membuat varian seperti lapis mangga cokelat dan lapis mangga dobel keju, selain lapis mangga original.  Selain itu mereka memproduksi selai mangga.

“Lapisan mangganya tebal, sekitar 30 persen dari kue,”  kata Eka ketika dihubungi Peluang, Rabu (14/8/19).  Ekaeni diperkuat dua karyawan tetap dan tiga karyawan lepas kalau banyak pesanan.

Pemasaran dilakukan secara daring (online). Peminatnya dari Bandung, Jakarta, Palembang bahkan ada yang dari Kalimantan.  Mereka juga kerap diundang untuk talkshow di beberapa stasiun televisi.

“Omzet tertinggi pernah kami raih Rp11,5 juta per bulan. Kami memang masih memerlukan modal untuk mengembangkan usaha. Kami pernah mendapat bantuan hibah dari Kemenkop dan UKM, serta jadi binaan Bank Indonesia. Ke depan kami ingin punya toko oleh-oleh sendiri,” ujar Eka (Irvan Sjafari).

Exit mobile version