hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Dyan Savitri, Neng Mochi dari Cimahi

CIMAHI—-Orang mengenal kue mochi sebagai oleh-oleh khas Sukabumi, mengacu pada panganan bulat-bulat berisi  kacang dibalut tepung.  Asal muasal kue itu sebagai pengaruh Tionghoa atau Jepang masih menjadi perdebatan, kue memikat hati bagi wisatawan yang berkunjung ke Sukabumi.

Dyan Savitri, seorang warga Cimahi sudah menggemari kue mochi sejak masih kecil. Kegemaran memicu dia ingin membuat sendiri kue itu, dengan mencari tahu resepnya dari Youtube.

Pada 2014 dengan modal Rp200 ribu, Dian pun terjun ke dunia wirausaha membuat mochi. Caranya memasarkannya awalnya lewat grup kuliner Kota Cimahi.

“Alhamdullilah, banyak yang berminat pada mochi buatan saya,” ujar Dyan kepada Peluang, Sabtu (25/7/20).

Dengan brand Neng Mochi, Dyan mampu membuat sembilan varian rasa produksi mochinya, selain kacang, greentea, ada rasa taro, tiramisu, durian, durian, keju, stroberi,blueberi dan cokelat.

Neng Mochi dikemas dengan toples dengan 3 ukuran  berisi 18,35 dan70 buah. Kalau sedang ramai per bulan Dyan mampu memproduksi tiga ribu toples mochi.  Dalam sehari dia mampu menjual 100 toples dengan omzet sekira Rp3 juta.

 “Selain menggunakan media sosial, saya juga dibantu reseller yang tersebar di Cimahi dan Bandung Raya,” ujar Dyan.

Seperti banyak usaha lain, Dyan juga mengaku pandemi Covid-19 memberi dampak pada penjualan produksinya yang turun drastis. Namun ia mensiasatinya dengan turun ke jalan, menawarkan produknya ke tempat wisata Lembang hingga menggencarkan promosi.

Ke depan, Dyan bercita-cita ingin mendirikan toko sendiri dan menginginkan produknya bisa diendors artis-artis ibu kota.

“Saya ingin buat usaha saya berkembang dan memberikan lapangan kerja di daerah saya,” pungkas Dyan (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini