octa vaganza
Fokus  

DUKUNG SPIN OFF KOPERASI

Koperasi Benteng Madani Indonesia akan menjadi koperasi sekunder dari Kopsyah BMI dan Kopmen BMI serta dua koperasi lainnya yang tengah dipersiapkan yaitu Koperasi Benteng Mandiri Indonesia dan Koperasi Benteng Manufaktur Indonesia.

Upaya pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM agar koperasi melakukan pemekaran usaha (spin off) mendapat tanggapan positif dari pelaku usaha koperasi di Tanah Air.  Langkah ini dinilai akan menjadikan usaha koperasi lebih bergigi.

Kamaruddin Batubara, biasa disapa Kambara, Presiden Direktur Koperasi BMI menngungkapkan, koperasi perlu menggarap semua sektor usaha yang dibutuhkan oleh anggota. “Setuju dengan spin off agar semua kebutuhan anggota terpenuhi,” ujar Kambara.

Dalam banyak kesempatan, Kambara yang merupakan tokoh koperasi berprestasi ini senantiasa mendorong agar koperasi memberi solusi atas kebutuhan anggota. Koperasi juga harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pemerataan ekonomi sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa. Oleh karena itu, upaya memajukan koperasi melalui pemekaran usaha perlu didukung.

Koperasi BMI saat ini tengah melakukan konsolidasi untuk membentuk dua koperasi primer yaitu Koperasi Benteng Mandiri Indonesia yang bergerak di usaha konstruksi, perumahan, tour and travel dan diklat dan Koperasi Benteng Manufaktur Indonesia yang memproduksi bio ethanol dan pupuk hayati. Dua koperasi ini akan menjadi anggota Koperasi Sekunder yang dilabeli Koperasi Benteng Madani Indonesia. Kopsyah BMI dan Kopmen BMI yang sudah terbentuk juga nantinya akan menjadi anggota dari Koperasi Sekunder tersebut.

Kambara menambahkan, pembentukan koperasi baru itu sesuai dengan penjelasan PP No.9 tahun 1995 Pasal 1 ayat 2 dan Permenkop 11 Tahun 2017 Pasal 20 ayat 2. “KSP/KSPPS tidak boleh melakukan kegiatan usaha selain simpan pinjam. Maka harus mendirikan koperasi baru juga sesuai jenisnya dengan permodalan baru dan badan hukum baru,” ungkap peraih Rekor MURI sebagai penggagas program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) melalui koperasi ini.

Kambara meyakini bahwa membangun koperasi tidak bisa dilakukan dengan membentuk perseroan terbatas (PT) seperti yang dilakukan banyak koperasi yang melaksanakan spin off. Sebab, hal itu akan  menghilangkan ruh berkoperasi yang bertumpu pada kekuatan perkumpulan orang. Ini berbeda secara diametral dengan PT yang bertumpu pada modal finansial. Dengan pengembangan usaha melalui pembentukan koperasi baru, peraih Satya Lencana 2018 dari Presiden RI ini yakin pasar koperasi akan kuat karena basisnya adalah manusia.Dengan tumbuhnya anggota secara terus menerus tentu pangsa pasar ikut meningkat.

Berkaca dari keberhasilan pengembangan bisnis Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) yang usahanya antara lain bergerak di sektor bahan bangunan, ritel, dan kafe Rindoe Benteng, koperasi bisa berkembang asal dikelola secara profesional, modern dan berintegritas. Ini sekaligus meruntuhkan penilaian sebagian pihak bahwa koperasi tidak akan berkembang dalam dominasi  kapitalisme pasar yang semakin besar. HUT Koperasi ke 74 merupakan momentum untuk membangun kepercayaan diri pelaku usaha koperasi bahwa hanya dengan badan usaha koperasi maka usaha sokoguru perekonomian ini akan berkembang.

Exit mobile version