
Peluang news, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan atau roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura periode 2024-2028, hari ini, Selasa (23/1/2024).
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menyampaikan, peluncuran roadmap ini bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan kontribusi industri modal ventura terhadap perkembangan ekonomi nasional, terutama dalam segi pembiayaan perusahaan rintisan atau start-up dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Roadmap ini mengacu pada kebutuhan untuk mengembangkan dan menguatkan perusahaan-perusahaan rintisan di Indonesia yang diperlukan oleh banyak kalangan masyarakat,” ujar Mahendra dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2024).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman mengatakan, roadmap ini dibutuhkan sebagai upaya untuk membenahi aspek tata kelola serta mendorong kontribusi industri Modal Ventura terhadap perekonomian nasional.
Selain itu, roadmap ini juga memberikan berbagai informasi mengenai visi dan arah pengembangan modal ventura di Indonesia dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.
“Peluncuran roadmap ini adalah upaya untuk mewujudkan industri modal ventura yang sehat, berintegritas, dan berorientasi kepada perusahaan rintisan yang mendukung pengembangan UMKM dan perlindungan konsumen, serta berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Agusman.
“Jadi, roadmap ini adalah panduan bagi para stakeholder yang berada di industri modal ventura untuk mencapai visi tersebut,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa berdasarkan data OJK hingga November 2023, outstanding penyaluran pembiayaan modal ventura tersebut telah mencapai sekitar Rp17,39 triliun yang terdiri dari penyaluran secara konvensional sebesar Rp16,78 triliun dan penyaluran syariah sebesar Rp0,61 triliun.
“Outstanding penyaluran itu mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir, yang di mana penyaluran di 2018 adalah sebesar Rp8,46 triliun dan meningkat menjadi Rp18,01 triliun pada 2022,” paparnya.
Agusman menjelaskan, penyaluran Modal Ventura ini diberikan kepada sekitar 2,28 juta pasangan usaha yang terdiri atas 1,71 juta pasangan usaha yang berlokasi di Pulau Jawa, 573,07 ribu di luar Pulau Jawa, dan 44 di luar negeri. Sedangkan lebih dari 98 persen dari pasangan usaha tersebut merupakan debitur pembiayaan.
Sementara 1,88 juta pasangan usaha lainnya adalah pasangan usaha yang bergerak di sektor perdagangan baik besar maupun eceran.
“Jumlah pasangan usaha pada 2023 ini meningkat cukup signifikan dibandingkan 2018 yang terdapat 1,77 juta pasangan usaha yang dilayani oleh Modal Ventura,” tandasnya.