Site icon Peluang News

Dukung Ketahanan Pangan, Peternak Milenial NTT Ikut Pelatihan

Ilustrasi-Foto: Global News.

ALOR-–Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat kinerja yang tidak terlalu memuaskan.  Untuk  ternak babi mencapai 99. 549 ekor, kambing  42.847 ekor dan sapi potong hanya mencatat 4.972 ekor pada 2018.

Padahal NTT ditargetkan mendukung  peningkatan produktivitas peternakan. Hal ini telah dibuktikan dengan keberhasilan NTT untuk memenuhi kebutuhan daging nasional. Pada tingkat provinsi, NTT mencatat 39.787 ekor sapi pada 2018 dan turun tipis 39.062 pada2019. Sementara kambing tercatat 145.947 ekor pada 201, menjadi 195.108 pada 2019, babi meningkat dari 683.261 ekor menjadi 757.482 ekor pada 2019.

Sebagai langkah nyata dukungan terhadap peningkatan produksi ternak, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan pentingnya dukungan SDM.

“Perlu upaya mencetak  pembentukan SDM peternakan unggulan, maju, mandiri dan profesional untuk mengelola budi daya ternak dengan baik. Tak kalah penting adalah mencetak wirausaha ternak berdaya saing melalui lembaga pendidikan”,  ujar Dedi dalam keterangan persnya, Senin (21/12/20).

Menindaklanjuti arahan Mentan dan Kabadan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti pun mengupayakan peningkatan kapasitas SDM pertanian khususnya para milenial melalui pelatihan peternakan di Kabupaten Alor.

“Pelatihan inj sangat penting dilakukan sebagai upaya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia Pertanian Milenial”, tegas Santi. 

Dia menuturkan pelatihan ini merupakan kerjasama antarw BPPSDMP dalam hal ini Pusdiktan dan BBPP Kupang dan didukung penuh oleh Anggota Komisi IV DPR RI yang juga Ibu Gubernur NTT Juli Laiskodat.

Sasaran dari kegiaran pelatihan ini adalah Siswa SMK Bukapiting dan petani milenial di BPP Alor Barat Laut, Kabupaten Alor dan kegiatan pelatihan bertemakan Agribisnis Peternakan untuk Mendukung Kemandirian Ternak di Kabupaten Alor. 

 Pelatihan yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada 18 – 19 Desember 2020 dibuka langsung oleh Asisten Daerah dan dihadiri oleh Kapusdiktan dan Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT. 

Terlihat antusiasme dari seluruh peserta pelatihan ini. Mereka pun berharap setelah mengikuti pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi mereka pada bidang peternakan hingga pada akhurnya mereka dapat berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita NTT untuk menjadi lumbung ternak nasional.

Sebagai catatan Badan Pusat Statistik (BPS) NTT mengungkapkan nilai tukar petani untuk sektor peternakan mengalami penurunan dari 102, 37 pada September menjadi 102, 12 pada Oktober 2020.  

Exit mobile version