octa vaganza
Berita  

Dukung Gerakan B2SA, NFA Kampanyekan ‘Kenyang Tidak Harus Nasi’ 

Peluang, Jakarta – Dalam Rangka mendukung Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), maka Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengkampanyekan makan buah dan sayur sebagai upaya perbaikan gizi.  

Selain itu, NFA juga mengkampanyekan ‘Kenyang tidak harus Nasi’ sebagai bagian dari upaya percepatan diversifikasi pangan. Sebagai sumber karbohidrat yang penting bagi tubuh, nasi bukanlah satu-satunya. Ada banyak bahan panganan lokal yang memiliki kandungan karbohidrat kompleks dan kandungan gizi selain nasi

“Kita mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa #KenyangTidakHarusNasi. Ini bukan sekedar mengurangi nasi tapi lebih kepada kesehatan. Berbagai pangan lokal juga bisa menjadi pilihan dan bagian yang harus terus kita dorong,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Selasa (14/2/2023).   

Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk hidup sehat, aktif, dan produktif dengan mengonsumsi produk pangan dalam negeri, dan menerapkan pola pangan B2SA.

“Indonesia dianugerahi beragam sumber pangan lokal untuk kita manfaatkan sehingga bisa hidup sehat, aktif, dan produktif,” ungkap Arief.

Dalam roadmap diversifikasi pangan 2020-2024, disebutkan terdapat enam komoditas pangan lokal sumber karbohidrat non-beras yang potensial mengganti nasi. Yaitu  singkong, talas, sagu, jagung, pisang, dan kentang. 

Keenam komoditas tersebut dapat dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Sebagai perbandingan, satu porsi nasi berukuran 100 gram setara dengan 1,5 potong singkong seberat 120 gram.  Kemudian satu buah talas besar dengan berat 125 gram sebanding dengan satu porsi nasi.

Sedangkan untuk jagung membutuhkan tiga buah jagung ukuran sedang agar setara dengan satu porsi nasi. Setelah itu kentang, satu porsi nasi setara dengan dua buah kentang (210 gram). Lalu, dua buah pisang (117 gram) setara dengan seporsi nasi. Terakhir, seporsi nasi sebanding dengan 50 gram sagu. (alb)

Exit mobile version