Peluang, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) mengintensifkan, pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi (jargas) sebanyak 3.405 sambungan rumah tangga (SR) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Jargas tersebut dibangun berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2022, dimana pasokan gas berasal dari Wilayah Kerja Petrochina International Jabung dengan volume alokasi gas sebesar 0,2 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman mengatakan, pemerintah telah melaksanakan pembangunan jargas melalui APBN sejak tahun 2009 lalu, dan hingga tahun 2022 telah dilaksanakan pembangunan sebanyak 703.308 SR yang terdistribusi di 17 provinsi, 64 kabupaten/kota.
“Program pembangunan jargas adalah salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang mendukung diversifikasi energi. Program ini dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan potensi gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga dengan menggunakan dana APBN dimana untuk pengoperasian dan pengembangannya ditugaskan kepada BUMN sebagai pihak yang memiliki tugas dan fungsi, kemampuan teknis, pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan penyediaan dan pendistribusian gas bumi,” ujar Laode dalam keterangannya, Kamis (9/2/2023).
Tujuan program jargas, menurut dia, untuk memberikan akses energi kepada masyarakat, memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar gas bumi, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan dan mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG pada sektor rumah tangga.
“Selain itu, manfaat dari gas bumi seperti mengurangi emisi gas buang yang akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan. Pembangunan jargas untuk rumah tangga menjadi bentuk perlindungan lingkungan untuk generasi anak-cucu kita yang akan datang. Pembangunan jargas merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa,” ungkap Laode.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, sesuai matriks perbandingan keekonomian dan penghematan penggunaan gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga dengan LPG, penggunaan 1 tabung LPG 12 kg per bulan (dengan harga pasar Rp213.000/tabung) atau 4 tabung LPG 3 kg per bulan (dengan harga pasar Rp22.000/tabung) dapat disetarakan dengan 15 m3 gas bumi dengan harga gas Rp4.250/m3.
Sehingga dengan pemanfaatan gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga, setiap rumah tangga dapat menghemat biaya konsumsi bahan bakar kurang lebih Rp150.000 (LPG Non Subsidi) dan Rp25.000 (LPG Subsidi) per bulannya. (alb)