Jakarta (Peluang) :Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus berupaya untuk memberikan kemudahan bagi industri kecil dan menengah (IKM) untuk mengembangkan usahanya hingga ke pasar global.
Dalam hal kemudahan ini, Kemenkeu telah memberikan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM), terhitung sejak 31 Juli 2022.
Direktur Fasilitas Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu, Untung Basuki menegaskan KITE IKM adalah fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor yang diberikan kepada pelaku industri kecil dan menengah. Dan sebanyak 120 IKM telah menerima fasilitas ini.
Pemberian fasilitas ini dilakukan karena pemerintah tidak hanya mendukung pengusaha berskala besar tapi juga mendorong keberlanjutan industri kecil dan menengah.
“Kita tidak hanya berpihak kepada pengusaha besar, tapi juga mendorong IKM. Ini untuk KITE IKM, kita diberikan sebagai fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor bagi mereka,” ujar Untung.
Sebanyak 120 industri yang menerima KITE IKM meliputi 21 industri kecil dan 98 industri menengah. Serta satu konsorsium KITE IKM yaitu badan usaha yang dibentuk oleh gabungan IKM atau IKM yang ditunjuk oleh beberapa IKM dalam satu sentra.
“Konsorsium juga dapat berupa koperasi yang melakukan kegiatan impor, dan/atau pemasukan barang milik IKM anggota konsorsium KITE maupun ekspor dan/atau penyerahan produksi IKM,” kata Untung.
Dalam hal jenis usahanya, dari 120 industri tersebut terdiri atas industri dengan produsen furnitur, 27 industri produsen barang kerajinan serta 19 industri produsen tekstil, pakaian jadi dan aksesoris. Tercatat 13 industri produsen rambut palsu dan bulu mata palsu, 7 industri olahan makanan dan minuman (mamin) serta 18 industri produsen barang lainnya.
Sedangkan berdasarkan sebarannya, 120 industri tersebut yaitu 2 di antaranya berada di Sumatera Utara (Sumut), 1 di Kalimantan Barat (Kalbar), 1 di Jakarta, 3 di Banten, 19 di Jawa Barat (Jabar), 16 di Yogyakarta, 2 di Jawa Timur (Jatim), 56 di Jawa Tengah (Jateng), 17 di Bali dan 1 di Nusa Tenggara Barat (NTB).