octa vaganza

Dua Alumni IPB Inisiasi Gerakan Kembangkan Potensi Daerah Asal

BOGOR-–Dua alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Sandi Fantea dan Ridho Saputra mendirikan komunitas pemuda yang bergerak di bidang sociopreneur, bertajuk  potensial.id.  

Mereka merekrut 32 pemuda dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lampung untuk mengembangkan potensi pertanian dan ekowisata di wilayah tersebut.

Sandi menyampaikan, daerah Pesisir Barat, Provinsi Lampung memiliki komoditas perkebunan seperti kopi dan cengkeh yang dapat diangkat nilai komersialnya.

“Potensial.id bergerak di bidang sociopreneur sehingga selain memberdayakan masyarakat di bidang pertanian dan ekowisata, program ini akan kami perluas ke bidang pendidikan,” ujarnya dalam keterngan tertulisnya, Selasa (8/12/20).

Terdapat beberapa program pada potensial.id diantaranya adalah pembuatan pupuk, budidaya jamur tiram, pengolahan kopi, webinar dan talkshow pendidikan, Potensial Mengajar (khusus anak SD), pendampingan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), promosi objek wisata di Pesisir Barat, pembuatan katalog objek wisata, megasurvei (terkait potensi daerah) dan pelatihan Life Plan (untuk siswa SMA).

“Potensial mengajar bertujuan untuk membantu adik-adik di sekolah yang tertinggal. Kebetulan tahun ini bersamaan dengan UI Mengajar, sehingga kami kolaborasikan. Untuk potensial farm, kami berencana melakukan riset pada rempah seperti jahe yang cukup prospektif,” tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan potensi pertanian, Kabupaten Pesisir Barat, didominasi oleh komoditas padi, perkebunan damar, kopi dan cengkeh. Hanya saja terdapat problem yang sedang terjadi pada pertanian di sana, yakni pada titik pengolahan pasca panen dan pemasaran.

“Masalah pasca panen di sini adalah masih dijual dalam bentuk mentahan (produk primer). Masyarakat kita pemikirannya belum sampai pengolahan. Padahal proses pengolahan yang baik akan memberikan nilai tambah produk seperti dilakukan pengemasan,” ungkapnya.

Pada bidang ekowisata, terdapat tiga gerak utama yang dilakukan yaitu promosi, edukasi masyarakat dan memanfaatkan sampah menjadi produk-produk bernilai.

Pada masa pandemi COVID-19, yang sudah berjalan yaitu pada kegiatan promosi daerah. Kami meng-create video kreatif dengan nilai tambah cerita budaya, sehingga nanti kami akan buat katalog yang akan diusulkan ke pemerintah daerah. Sebenarnya banyak sudut-sudut tempat pariwisata yang terkenal dengan nilai budayanya.

“Kami sedang proses penggalian data dengan mendatangi tokoh-tokoh masyarakat di daerah setempat,” imbuhnya.

Sandi berharap agar program gerakan potensial.id dapat didukung stakeholder daerah setempat serta terus melibatkan banyak pemuda daerah setempat. Prinsip yang mereka bangun adalah program yang disusun harus based on problem dan solusi yang ditawarkan dapat impactful.

“Kami ingin komunitas ini dapat memberikan dampak kebermanfaatan yang seluas-luasnya,” pungkas Sandi,

Exit mobile version