PURWAKARTA—-Pemerintah Kabupaten Purwakarta menggelar Festival Manggis di Kampung Gandasolli, Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (23/3/2019). Festival Manggis ini dibuka oleh Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.
Hadiri dalam acara sejumlah kepala dinas, Sekda Iyus Permana, 17 camat di Purwakarta, serta Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH) Kementerian Pertanian RI Yasid Taufik. Perhelatan ini mendapat sambutan besar dari ribuan mayarakat
“Festival Manggis ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para petani manggis untuk terus mengembangkan buah favorit di Purwakarta tersebut,” ujar Anne dalam sambutannya.
Anne mengatakan, selama ini gaung Buah Manggis ini cukup bagus. Namun masyarakat dan penjual belum menyadari potensi ekonominya. Para petani masih belum tahu pengemasan dan hanya menjual secara tradisional. Untuk itu petani akan diajarkan bagaimana melakukan pengemasan, terutama untuk tujuan ekspor.
Luas lahan manggis di Purwakarta mencapai 1.500 hektare yang tersebar di lima kecamatan tersebut. Rata-rata, hasil produksinya mencapai empat ton per hektarenya. Dengan begitu, total produksi manggis ini mencapai 61 ribu ton.
Pemkab Purwakarta juga akan mendorong supaya perkebunan manggis menjadi lokasi agro wisata, seperti apel di Malang. Wisatawan bisa memetik sendiri dan juga mendorong UMKM.
Anne menargetkan menyediakan lahan yang tersentral untuk penanaman manggis di Kecamatan Kiarapedes.
“Ada lima hektare lahan di situ yang akan kita tanami bibit manggis khas Purwakarta,” pungkas dia.
Pada kesempatan yang sama Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian, Yasid Taufik, mengatakan, seharusnya Purwakarta mampu meningkatkan ekspor manggisnya.
Ekspor dengan hasil produksi belum menunjukan keseimbangan. Ekspor manggis nasional mencapai 38 ribu ton. Sementara, ekspor manggis Purwakarta, tahun ini hanya 3.100 ton,” ujar Yasid,