JAKARTA—Dalam rangka mendorong program inkubator wirausaha, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggandeng Yayasan Inovasi dan Teknologi Indonesia (Inotek Foundation).
Inotek Foundation tergabung dalam program inkubator wirausaha LPDB-KUMKM 2022 bersama dengan tujuh lembaga inkubator lainnya, yakni Cubic Inkubator Bisnis, Alif Learning Center, Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya.
Kemudian, Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga, Siger Innovation Hub, Inkubator Bisnis LPPM Universitas Udayana, dan Inkubator Unit Bisnis LPPM Universitas Negeri Semarang.
Kedelapan lembaga inkubator tersebut merupakan hasil kurasi dan seleksi yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM untuk menjalankan program inkubasi di tahun 2022.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pada 2022 ini LPDB-KUMKM terus menjalankan program inkubator wirausaha bersama dengan delapan lembaga inkubator terpilih.
“Mulai tahun ini kita bisa berkolaborasi dan ini sangat baik, dan memang kami LPDB-KUMKM juga diamanahkan untuk menjalankan program inkubasi, mudah-mudahan inkubasi yang dijalankan oleh Inotek, tenant-tenant yang tergabung dapat bergabung dalam koperasi, dan LPDB-KUMKM dapat masuk ke pembiayaan,” kata Supomo saat penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara LPDB-KUMKM dan Inotek di Jakarta.
Turut hadir dalam acara tersebut, Founder Inotek Foundation Sandiaga Salahudin Uno, Ketua Dewan Pembina Inotek Foundation Ilham A. Habibie, Sachin Vijaya Gopalan.
Supomo menjelaskan, pada 2022 ini program inkubator wirausaha LPDB-KUMKM akan menyasar 150 tenant inkubasi dengan pelaksanaan inkubasi selama ebam bulan, dengan target akeselerasi 20 tenant Koperasi dan Start-up, lima koperasi akses dana LPDB-KUMKM, dan adanya dua lembaga Green Incubator baru.
Supomo menyampaikan, pengembangan bisnis melalui proses inkubasi dengan lembaga inkubator merupakan upaya yang tepat, selain memberikan pendampingan langsung kepada pelaku usaha, inkubasi juga memberikan materi pembelajaran secara lengkap mulai dari tata kelola bisnis, tata kelola keuangan, manajemen pemasaran, hingga manajemen sumber daya manusia.
“Dengan inkubasi, para pelaku usaha bisa mendapatkan banyak manfaat dalam mengembangkan usahanya secara terstruktur dengan tata kelola bisnis yang baik dan bersaing,” ungkap Supomo.
Supomo menambahkan, kerja sama LPDB-KUMKM dengan Inotek Foundation bisa berjalan dengan baik dan mendukung pengembangan usaha koperasi dan pelaku UMKM, dan juga bisa berdampak pada pembukaan lapangan pekerjaan baru.
“Dengan ini diharapkan para UMKM bisa tumbuh dan berkembang, apalagi Bapak Sandiaga sebagai Menparekraf ini membuka jalan bagi kami untuk lebih dekat kepada UMKM di sektor pariwisata,” ujar Supomo dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1/22).
Inotek Foundation Siap Kolaborasi
Sementara itu, Founder Inotek Foundation, Sandiaga S. Uno mengatakan, Inotek sudah berdiri sejak 2006, dan sejak 2008 menjadi sebuah Yayasan untuk mendukung pengembangan usaha pemula, kecil dan menengah yang berbasis teknologi tepat guna.
“Alhamdulillah dari tahun ke tahun Inotek ini sudah berkembang dengan baik karena ada tim yang solid dan sangat baik di balik layar Inotek Foundation,” ujar Sandiaga.
Menurutnya, kerja sama ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan UMKM khususnya di bidang teknologi melalui program inkubator wirausaha LPDB-KUMKM.
“Saya sudah mengenal sekali dengan LPDB-KUMKM ini, karena awalnya dibeberapa pemerintahan yang lalu kami juga mengusulkan, Kementerian Koperasi dan UKM harus menyatu untuk finance, terutama di bagian koperasi,” kata Sandiaga.
Sandiaga menegaskan, pihaknya siap bekerja sama dan bersinergi baik melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) maupun melalui Inotek Foundation.
“Kami ingin hadir, Kemenparekraf secara tegas menyampaikan kami ingin memberikan program-program yang tepat sasaran, tepat manfaat, karena bangsa ini sudah menunggu solusi, dan semua ini ekosistem yang baik, dan LPDB-KUMKM punya uang, ide inovatif ini harus mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat,” pungkas Sandiaga.