
Peluang News, Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan penjajakan dengan industri gula nasional yaitu PT Kebon Agung dengan mendorong koperasi-koperasi binaan dari Pabrik Gula (PG) grup PT Kebon Agung untuk mengakses atau menggunakan dana bergulir.
Hal ini dikarenakan, menurut LPDB-KUMKM, koperasi-koperasi sektor produktif memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di tanah air.
“Jadi, melalui kerja sama dengan LPDB-KUMKM, kami berharap dapat memberikan dukungan finansial yang memadai bagi koperasi-koperasi ini untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo dalam keterangannya, Kamis (25/4/2024).
Supomo menekankan, pihaknya akan terus mendorong akses pembiayaan bagi koperasi-koperasi sektor produktif dan sebagai bagian dari upaya konkret dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh pemerintah.
“Dengan adanya pembiayaan yang terjangkau dan berkelanjutan, maka koperasi-koperasi ini diharapkan dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan,” ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa kunjungan ke Pabrik Gula Trangkil ini juga merupakan aalah satu upaya positif dari LPDB-KUMKM untuk menjemput bola dan mendorong koperasi sektor produktif untuk meningkatkan skala usahanya.
“Selain itu, juga bertujuan untuk mendekatkan akses pembiayaan kepada koperasi-koperasi yang berpotensi memperluas dampak positifnya dalam sektor ekonomi, khususnya sektor pangan,” ujar Supomo.
“Sebagai contoh yang sudah berjalan, LPDB-KUMKM sebelumnya juga telah memberikan pinjaman atau pembiayaan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso yang merupakan koperasi binaan dari PG Kebon Agung,” imbuhnya.
Dengan adanya penjajakan yang dilakukan ini, Supomo mengatakan, pihaknya berharap agae koperasi-koperasi yang terkait dengan Pabrik Gula Trangkil dapat segera mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM.
“Apalagi, langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung pengembangan sektor-sektor produktif, termasuk sektor gula, demi mencapai ketahanan pangan yang terus berkelanjutan,” tandasnya.