hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Bisnis  

Dorong Ketahanan Nasional, Industri Alat Kesehatan Terus Tumbuh dan Mandiri

Peluang News, Jakarta-Industri alat kesehatan Indonesia menunjukkan perkembangan pesat seiring dengan dorongan kuat dari pemerintah dalam program Making Indonesia 4.0. Sektor ini dinilai memiliki potensi besar untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus memperkuat kemandirian bangsa.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, menegaskan bahwa alat kesehatan merupakan sektor dengan permintaan tinggi (high demand) yang harus dioptimalkan.

Kondisi ini perlu dimanfaatkan dengan baik untuk mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor industri alat kesehatan,” ujar Setia dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (27/4).

Berdasarkan data Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), saat ini tercatat ada 393 perusahaan dalam negeri yang memproduksi berbagai alat kesehatan, mulai dari tempat tidur rumah sakit, alat suntik, tensimeter, hingga ventilator.

Perkembangan positif juga tercermin dari transaksi produk dalam negeri di e-Katalog yang terus meningkat, mencapai 48 persen pada tahun 2024. Selain itu, ekspor alat kesehatan nasional menunjukkan tren naik signifikan, dengan nilai ekspor tahun 2024 menembus lebih dari USD 273 juta.

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Solehan, menuturkan bahwa untuk memperkuat ekosistem alat kesehatan nasional, pihaknya telah membentuk Hub Bahan Baku Alat Kesehatan. Inisiatif ini menjembatani kebutuhan bahan baku industri lokal agar sektor ini lebih berdaya saing.

Kami sangat mengharapkan kolaborasi erat antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk membangun ekosistem hulu alat kesehatan yang kuat,” kata Solehan.

Salah satu fokus pengembangan adalah industri ultrasonografi (USG) dalam negeri. Menurut Solehan, produksi USG merupakan tantangan besar karena membutuhkan kolaborasi lintas disiplin, mulai dari teknik elektronika hingga uji klinis medis.

Produk USG adalah hasil kolaborasi kompleks yang melibatkan banyak tahapan pengembangan,” jelasnya.

Kemenperin juga mengapresiasi keberhasilan industri dalam negeri seperti GE Healthcare yang telah mampu menghadirkan produk USG secara mandiri, menandakan kesiapan industri nasional untuk naik kelas.

Ke depan, kami akan terus mendorong industri dalam negeri agar menguasai seluruh tahapan pengembangan, mulai dari desain awal hingga produksi,” tambah Solehan.

Selain itu, Kemenperin terus mendorong penguatan industri komponen lokal agar produk seperti USG tidak hanya dirakit, tetapi benar-benar diproduksi di dalam negeri. Pemanfaatan teknologi digital dan manufaktur cerdas menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi.

Meski demikian, tantangan masih membayangi, terutama terkait ketersediaan bahan baku medical grade dalam negeri dan skala produksi yang perlu ditingkatkan agar lebih kompetitif. Dukungan regulasi, insentif industri, serta perluasan pasar domestik dan ekspor dinilai menjadi faktor penting untuk mengakselerasi pertumbuhan.

Saat kita berbicara tentang alat kesehatan, ini bukan semata produk industri. Ini tentang ketahanan nasional, tentang kemandirian bangsa, dan kemampuan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya sendiri,” pungkas Solehan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, industri alat kesehatan Indonesia diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus benteng ketahanan nasional di bidang kesehatan.

pasang iklan di sini