hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Dorong digitalisasi UMKM, KemenKopUKM  Libatkan Startup 

Jakarta (Peluang) : Perusahaan rintisan digital membuka pasar baru bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) mengajak pelaku startup digital untuk mendorong program digitalisasi UMKM. Hal ini tertuang lewat Pahlawan Digital 2022 yang akan mengkurasi sekitar 20 perusahaan rintisan.

Kedepannya, setelah dilakukan inkubasi, pendampingan, dan kurasi, KemenKopUKM akan menggandeng startup terpilih guna mendorong akses digital UMKM. 

Dengan upaya tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki percaya target 30 juta UMKM onboarding di 2024 bisa tercapai.

“Yang pertama nanti ada kolaborasi dengan Kementerian Koperasi, kami akan melibatkan mereka dalam program digitalisasi UMKM dan koperasi,” ujar Teten. 

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menyebut, perusahaan rintisan digital memiliki peluang besar dalam segi bisnis. Misalnya, adanya potensi menarik investor guna pengembangan kedepannya.

“Saya kira kalau ini dari segi bisnis, banyak yang akan tertarik menjadi investor,” ujarnya.

Teten berharap platform digital ini semakin banyak dan memberi dampak positif bagi UMKM untuk mengakses pasar, serta  pembiayaan modernisasi bisnis proses mereka.

Lebih lanjut, MenKopUKM mengungkap alasan dia mendukung anak muda dalam membangkitkan UMKM melalui berbagai digitalisasi yang diterapkan.

Teten mengisahkan banyak pelaku UMKM yang terdampak selama pandemi Covid-19. Di sisi lain, kata dia, digitalisasi jadi salah satu solusi yang bisa diakses oleh para pedagang yang terdampak pandemi.

“Dua tahun lalu di pandemi Covid banyak anak muda yang mengembangkan inovasi yang selamatkan UMKM. Masih ingat tahun lalu warung nasi nggak bisa jualan, begitu juga tukang jahit, muncul ide jualan lewat kata mantan Ketua Dewan Pengawas Bulog.

Munculnya beragam inovasi digital ini, menurut Teten bisa mengembangkan bisnis UMKM. Bahkan, perusahaan rintisan digital ini pula bisa membuat pasar baru di Indonesia.

“Jadi anak-anak muda yang mengembangkan aplikasi digital yang sekarang jadi bisnis bagus. Ini kan pasar.  Saya senang visi bisnisnya, ingin tolong orang ditengah kesulitan, itu yang akan berkembang. Ini jadi solusi bisa membangun pengembangan bersama,” imbuhnya.

Untuk diketahui, KemenKopUKM, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian dalam negeri berkolaborasi mendorong tingkat digitalisasi UMKM.

Sinergi itu menurut Teten, untuk mendorong rasio UMKM yang mengakses pasar digital dalam memanfaatkan potensi ekonomi digital yang diprediksi tembus Rp 4.500 triliun di 2030.

pasang iklan di sini