hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

DJPb: Per Mei 2023 KUR di Sulsel Capai Rp4,6 triliun

Peluangnews, Makassar – Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan (Sulsel) Supendi menyebutkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Sulsel hingga akhir Mei 2023 telah mencapai Rp4,6 triliun untuk 93.350 debitur.

“Penyalurannya sudah capai Rp4,6 triliun dengan jumlah debitur 93.350. Kalau dari bulan sebelumnya itu ada peningkatan sekitar 30 ribuan debitur dengan penyaluran Rp3 triliun,” ujar Supendi dikutip dari LKBN Antara, Minggu (2/7/2023).

Supendi mengatakan bahwa sektor usaha pertanian, perburuan, dan kehutanan serta perdagangan besar dan eceran masih menjadi sektor terbesar untuk penyaluran KUR.

Kemudian, disusul sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya, industri pengolahan, perikanan, serta penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum.

Selanjutnya, sektor transportasi pergudangan dan komunikasi, real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan, konstruksi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa pendidikan, serta jasa pertambangan dan penggalian.

Sektor usaha pertanian, perburuan dan kehutanan penyalurannya, mencapai Rp2,07 triliun dan sektor pergudangan besar dan eceran tersalur Rp1,6 triliun.

Selanjutnya, sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya tersalur Rp353,83 miliar dan industri pengolahan Rp213,87 miliar.

Sektor perikanan tersalur Rp207,6 miliar, sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum tersalur Rp118,5 miliar.

Berturut-turut sektor transportasi pergudangan dan komunikasi tersalur Rp45,52 miliar, sektor real estat, usaha persewaan dan jasa perusahaan tersalur Rp23,81 miliar.

Sektor konstruksi tersalur Rp7,80 miliar, jasa kesehatan dan kegiatan sosial tersalur Rp7 miliar, jasa pendidikan tersalur Rp1 miliar dengan debitur 10 orang serta jasa pertambangan dan penggalian tersalur Rp710 juta untuk tiga debitur.

“Kalau bank penyalur itu yang terbanyak menyalurkan yakni BRI sebanyak Rp,3,8 triliun disusul Bank Mandiri Rp474 miliar, BNI Rp159,04 miliar, Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp54,61 miliar dan lainnya Rp132 miliar,” katanya.

Salah satu pengguna KUR, Angel, pelaku UKM kerajinan kain tenun khas Toraja, menyatakan pinjaman KUR yang diperoleh dari BRI menjadi modal untuk mengembangkan usahanya.

Bagi Angel, modal usaha menjadi salah satu penentu menumbuhkan usaha, sekaligus membuka peluang para pelaku UKM untuk terus mengembangkan usahanya.

Sebagai pelaku UKM binaan BRI, kepercayaan pihak perbankan kepadanya bukan tanpa alasan. Angel membuktikan bahwa pembinaan yang diberikan BRI selama ini sangat bermanfaat lewat berbagai karya yang dihasilkan.

“Syukur karena pinjaman ini bisa menambah untuk beli bahan, jadinya semakin banyak hasil kerajinan yang bisa kita buat dan dipasarkan,” ungkapnya.

Sebagai perajin, Angle berhasil mencatat pendapatan sekitar Rp12 juta per bulan dengan omzet Rp20 juta per bulan. Sementara pada bulan lainnya, penghasilannya berkisar Rp8-10 juta per bulan. (Aji)

Baca Juga: Wujudkan Ekonomi Kerakyatan, KemenKopUKM Percepat KUR Berbasis Rantai Pasok

pasang iklan di sini